6 Kesalahan Umum Mengendarai Mobil Manual
Sering melakukan kekeliruan saat berkendara berujung pada kerusakan komponen mobil. Prosedur perawatannya lebih rumit, bahkan harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk perbaikannya.
JERNIH – Kesalahan mengemudi mobil manual tidak hanya dilakukan oleh pemula. Pengemudi yang sudah terbiasa menyetir pun masih sering melakukan kekeliruan dalam rutinitas ini. Apabila dibiarkan, mesin atau komponen mobil akan mengalami kerusakan sewaktu-waktu.
Terlepas dari perawatannya yang mudah, mobil manual harus dikemudikan dengan tepat dan hati-hati. Sering melakukan kekeliruan saat berkendara berujung pada kerusakan komponen mobil. Prosedur perawatannya lebih rumit, bahkan pemilik mobil harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk perbaikannya.
Kesalahan dalam mengendarai mobil manual biasanya karena penggunaan rem kopling dan tuas persneling. Dua komponen ini paling banyak dioperasikan saat mengemudi mobil manual. Penggunaan komponen kopling dan persneling yang tepat menghasilkan manuver mobil yang melaju cepat.
Lantas, apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh beberapa orang saat menyetir mobil manual? Simak penjelasan Auto2000 berikut ini.
1. Kaki Terus Menempel di Kopling Mobil
Kekeliruan pertama yang jarang disadari adalah posisi kaki yang selalu menempel di kopling mobil. Dampaknya, kopling jadi lebih cepat aus bahkan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Saat parkir atau berada di lampu merah pun, Anda harus menghindari menaruh kaki di atas pedal kopling.
Kepala Bengkel Body and Paint Auto2000 Karawang, Jawa Barat, Arie Ferdiansyah mengatakan bahwa menempatkan kaki kiri di atas pedal kopling sebaiknya di hindari saat sedang mengendarai mobil dengan transmisi manual. “Karena membuat release clutch pada kopling menekan tidak sempurna sehingga terjadi gesekan yg berlebih antara kampas kopling dengan flywheel yang menyebabkan kampas kopling cepat habis,” ujarnya.
2. Menggunakan Persneling sebagai Hand Rest
Tuas persneling sering dijadikan sebagai hand rest atau tempat tangan beristirahat. Selain berpotensi menurunkan konsentrasi saat berkendara, kekeliruan ini bisa merusak komponen persneling tersebut.
Komponen ini memiliki sistem mekanis di bawahnya. Menaruh tangan kiri di atasnya bisa memberikan tekanan pada sistem tersebut. Apabila dilakukan terus-menerus, usia pakai sistem mekanis pun berkurang dan berujung pada kerusakan.
3. Parkir dengan Memasukkan Gigi
Kekeliruan mengoperasikan mobil manual juga terjadi saat memarkirkan mobil. Memasukkan gigi saat parkir, terutama dalam waktu lama, dianggap ampuh menahan mobil agar tidak bergerak. Beberapa pengemudi lebih memilih langkah ini dibandingkan menggunakan rem tangan sesuai fungsinya.
Langkah ini dianggap keliru karena berpotensi membuat mobil loncat atau shock saat di-starter. Lagipula, ada beberapa pengemudi yang abai mengecek posisi tuas persneling saat parkir. Apabila kekeliruan ini dibiarkan, hal ini malah berujung pada kecelakaan karena mobil sering loncat.
4. Masuk Gigi 2 Saat Start
Barangkali Anda sedang diburu waktu agar berangkat, sehingga tidak sadar melakukan kekeliruan ini. Ya, berpindah ke gigi 2 langsung setelah starter mobil akan membuat beban mobil bertambah.
Anda harus paham bahwa perbandingan gigi transmisi 1 dan 2 sangat besar sehingga bisa di-starter dengan baik. Pindahkan posisi persneling ke gigi 2 sesaat setelah mobil di-starter. Solusi ini akan membuat mesin mobil terhindar dari kerusakan fatal.
5. Memakai Gigi Tinggi padahal RPM Rendah
Kekeliruan ini lahir karena adanya mitos bahwa kombinasi gigi tinggi dan RPM rendah bisa menghemat bahan bakar. Masalahnya, mitos itu tidak benar. Kekeliruan ini malah berujung pada kerusakan kendaraan.
Jika Anda menggunakan gigi tinggi, gear ratio yang dihasilkan lebih tinggi, sehingga mesin bekerja lebih keras. Gigi yang lebih tinggi masih memungkinkan mesin berada pada RPM yang lebih rendah, meski kecepatannya lebih tinggi. Mengemudi dengan kecepatan lebih lambat disertai gigi tinggi justru memberikan tekanan besar pada mesin.
6. Memakai Gigi Mundur saat Bergerak Maju
Kekeliruan terakhir membuat transmisi manual mobil Anda jadi cepat rusak. Anda jangan langsung memindahkan ke gigi mundur saat mobil masih bergerak maju.
Lakukan perpindahan gigi mundur jika mobilnya benar-benar berhenti bergerak. Kondisi ini juga menghalau munculnya suara berdecit yang kasar dan mengganggu.
Arie mengingatkan bahwa gaya mengemudi yang salah bisa berdampak pada mekanisme kopling manual. Salah satunya dengan menginjak setengah pedal kopling atau selalu menempelkan kaki kiri di pedal kopling dapat mempercepat usia dari kampas kopling.
Lantas bagaimana tips mengemudi mobil transmisi manual yang baik? Pelajari fitur kendaraan terlebih dahulu khususnya pemindah gigi transmisi. Arah pindah gigi dari 1 sampai 5 dan gigi mundur yang biasa tertulis huruf R. Karena tidak semua tipe mobil sama. Bahkan posisi tuas transmisi beberapa mobil berbeda baik posisi, arah pemindah gigi maupun cara memindahkannya.
Pastikan saat melakukan memindahkan posisi gigi selalu menginjak pedal kopling secara sempurna. “Saat kendaraan berjalan hindari salah satu kaki pengemudi menempel pada pedal kopling karena sedikitnya dapat menekan release bearing pada kopling sehingga tenaga mesin tidak dapat diteruskan sempurna ke roda penggerak dan dapat juga memperpendek usia kampas kopling,” kata Arie. [*]