Dampak Virus Corona, Mulai Banyak Bisnis Lokal Berguguran
Bintan – Kinerja sejumlah perusahaan di Tanah Air mulai terimbas Virus Corona. Perusahaan Star Jet yang bergerak di bidang travel di kawasan Plaza Lagoi Bintan, Kepulauan Riau mengajukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawannya. Sementara di Jawa Tengah sedikitnya delapan perusahaan di tiga kabupaten, terancam tutup.
Perusahaan Star Jet, travel agent khusus turis China sudah mengajukan rencana PHK yang diberlakukan per 1 Maret 2020 kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan. Kini rencana PHK itu masih menunggu surat izin dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
“Perusahaan yang melakukan PHK karyawannya, mengajukan izin ke PHI. Kami dalam posisi, tinggal menunggu putusan tersebut,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat seperti dikutip Antaranews, Senin (6/3/2020).
Indra menyebutkan Disnaker akan mengawal proses PHK tersebut sampai selesai agar tidak menyalahi aturan. Salah satunya menyangkut kewajiban perusahaan terhadap hak-hak karyawan yang terkena PHK. “Misalnya bayar pesangon, perusahaan harus betul-betul memperhatikan masa kerja si karyawan,” sebut Indra.
Indra mengakui, sebenarnya Disnaker sudah melakukan upaya pendekatan ke perusahaan Star Jet, dengan harapan manajemen tidak mengambil kebijakan PHK, melainkan merumahkan karyawan. Kendati demikian, kata dia, di tengah kondisi saat ini (terdampak COVID-19), pihaknya juga tidak bisa memaksa perusahaan untuk bertahan. “Perusahaan tidak memiliki pemasukan buat menutupi operasional per bulan,” imbuhnya.
Selain mengajukan PHK, pihak perusahaan Star Jet terlebih dulu sudah merumahkan sekitar 283 karyawannya pada pertengahan Februari 2020. Kebijakan merumahkan karyawan juga dilakukan oleh perusahaan On Base selaku pengelola travel agent turis China di kawasan Agro Resort, Bintan. “Kalau On Base ada sekitar 240 karyawan yang dirumahkan,” ungkap Indra lagi.
Sedangkan di Jawa Tengah, sedikitnya delapan perusahaan di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), terancam tutup. Dampak wabah Virus Corona jenis anyar (COVID-19).
“Berdasarkan hasil pantauan kami, perusahaan yang terancam bangkrut bergerak di bidang perkayuan dan vulkanisir ban itu ada di Kabupaten Batang, Kendal, serta Demak,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Sakina Rosellasari di Semarang, Minggu (8/3/2020).
Ia menjelaskan, penyebab delapan perusahaan itu mengalami kesulitan finansial, sehingga terancam tutup itu antara lain, tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari Tiongkok berkurang. “Penyebabnya berbagai macam, di antaranya proses produksi terhenti karena ‘raw material ‘berasal dari China, ‘buyer’ dari China putus, dan ‘shipping’ terganggu,” ujarnya.
Penyebab lain, kata dia, pemilik sejumlah perusahaan tersebut berlibur ke Tiongkok saat Hari Raya Imlek lalu, namun belum bisa kembali ke Indonesia karena jalur penerbangan ditutup sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. “Dampaknya, ada perusahaan yang telah melakukan pengurangan pekerja borongan harian, ada juga yang sudah merumahkan pekerjanya,” katanya.