Dua Bos Twitter Ditendang Guna Memuluskan Jalan Elon Musk
Berita itu muncul seiring dengan upaya miliarder Elon Musk untuk menutup kesepakatan senilai US$44 miliar untuk mengakuisisi Twitter.
JERNIH – CEO Twitter Parag Agrawal mengumumkan dalam email kepada karyawan pada hari Kamis (12/5/2022) bahwa pemimpin perusahaan untuk divisi konsumen dan pendapatan akan meninggalkan perusahaan itu.
Berita itu muncul seiring dengan upaya miliarder Elon Musk untuk menutup kesepakatan senilai US$44 miliar untuk mengakuisisi Twitter. Agrawal juga mengatakan dalam email bahwa Twitter akan menghentikan sebagian besar perekrutan dan akan meninjau semua tawaran pekerjaan yang ada untuk menentukan apakah ada yang “harus ditarik kembali.”
Kayvon Beykpour, yang memimpin divisi konsumen Twitter, mengatakan dalam utas tweet pada hari Kamis bahwa kepergiannya bukanlah keputusannya. “Parag meminta saya untuk pergi setelah memberi tahu saya bahwa dia ingin membawa tim ke arah yang berbeda,” cuit Beykpour yang tengah menjalani cuti ketika pengumuman itu dikeluarkan.
Bruce Falck, yang memimpin produk pendapatan di Twitter, akan pergi setelah lima tahun di perusahaan. Dalam sebuah tweet pada hari Kamis, Falck berterima kasih kepada tim dan mitranya di Twitter. “Kami dapat mencapai hasil melalui kerja keras Anda, pendapatan triwulanan tidak bohong,” tweetnya.
Kayvon Beykpour, yang memimpin divisi konsumen Twitter, dan Bruce Falck, yang mengawasi pendapatan, keduanya mentweet pada hari Kamis bahwa kepergian itu bukan keputusan mereka.
Jay Sullivan, yang memimpin unit konsumen selama Beykpour cuti, akan menjadi kepala divisi tetap. Dia juga akan mengawasi tim pendapatan sampai pemimpin baru ditunjuk.
Minggu ini, Musk mengatakan dia akan membatalkan larangan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump dari Twitter jika tawaran pengambilalihannya berhasil. Namun Trump telah mengatakan bahwa dia tidak ingin kembali ke Twitter, tetapi sebaliknya bertujuan untuk membangun platform Truth Social miliknya sendiri.[*]