Kini Covid-19 Bisa Dilacak Realtime Lewat Geospasial
Jakarta – Teknologi geospasial mulai digunakan untuk memodelkan pergerakan pandemi Convid-19, yaitu Biological Factor of the Virus, serta aktivitas manusianya atau persebarannya. Hal ini terlihat dengan peluncurkan Geoportal Covid-19 untuk melacak virus secara realtime.
Pusat Dukungan Darurat Geospasial (ESSC) Esri Indonesia meluncurkan Geoportal Covid-19 untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus di Indonesia.
“Geoportal COVID-19 berfungsi sebagai sarana informasi kesehatan bagi masyarakat yang mengintegrasikan informasi dari instansi pemerintah terkait dan memvisualisasikannya pada dashboard pemetaan yang dinamis sehingga dapat menyajikan gambaran yang aktual kepada para pengguna mengenai wabah tersebut saat kasusnya terungkap,” kata Dr Achmad Istamar, CEO Esri Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/3/2020).
Pemanfaatan teknologi geospasial memang sangat tepat untuk digunakan pada situasi darurat seperti ini. Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh salah satu pembicara di webinar Esri Indonesia “Introducing Onemap.id & Prevention Act in a State of COVID-19”, dr. Fedri Ruluwedrata Rinawan, M.ScPH., Ph.D.
“Sebagai dokter yang mempelajari kesehatan masyarakat dan geospasial, teknologi geospasial sangat membantu dalam memodelkan pergerakan dari faktor utama pandemi ini, yaitu Biological Factor of the Virus, serta aktivitas manusianya atau persebarannya. Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi antar berbagai bidang ilmu seperti dokter, ahli teknologi, geospasial, matematika, dan bidang lainnya untuk membantu pemerintah menentukan arah kebijakan terkait pandemi, dan teknologi geospasial merupakan salah satu sarana yang tepat untuk kolaborasi tersebut,” ungkap dr. Fedri.
Saat ini, dashboard Geoportal COVID-19 memetakan jumlah kasus yang telah terkonfirmasi dan dalam masa perawatan, jumlah kematian akibat wabah tersebut dan jumlah pasien yang telah sembuh, serta wilayah di mana infeksi COVID-19 terdeteksi.
Dashboard ini juga menampilkan sejumlah dataset penting mengenai fasilitas transportasi yang tersedia, petunjuk peringatan perjalanan dan rumah sakit rujukan utama untuk kasus COVID-19. Seluruh data bersumber dari lembaga pemerintah seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, dashboard juga menampilkan feed twitter langsung dari lembaga pemerintah terkait seperti Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia dan kantor Presiden Jokowi.
“Di saat seperti ini, ketersediaan data dan informasi dari pihak yang berwenang untuk seluruh otoritas lokal dan masyarakat sangat penting dalam merencanakan tindakan pencegahan demi mencegah penularan virus secara lokal,” kata Dr Istamar.
“Hal yang paling penting, memiliki portal satu atap untuk seluruh informasi akan menghindari penyebaran informasi yang salah dan berita palsu yang memperparah krisis kesehatan masyarakat ini.”
Dr Istamar menjelaskan bahwa Geoportal COVID-19 dibangun pada pendekatan berbasis inisiatif ArcGIS Hub yang bertujuan untuk mempromosikan keterlibatan dan kolaborasi yang lebih besar antara lembaga-lembaga pemerintah, kelompok-kelompok nirlaba dan para akademisi.
“Mengadopsi pendekatan ini memungkinkan kita untuk tidak hanya menyediakan visualisasi peta tetapi juga data, Application Programming Interface (API), dan layanan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk membuat aplikasi mereka sendiri tanpa memerlukan keterampilan pemrograman,” katanya. [*]