Dum Sumus

Pecat 900 Pekerja Lokal, Bos Ooredoo Aljazair Dideportasi

Aljazair – Pemerintah Aljazair memutuskan untuk mendeportasi segera pimpinan perusahaan telekomunikasi Qatar Ooredoo karena memecat 900 pekerja Aljazair tanpa alasan yang jelas.

Keputusan pemerintahan Aljazair itu keluar atas perintah Presiden Abdel Majid Taboun. Demikian terungkap dalam Twitter, media Aljazair An-Nahar, Rabu (19/2/2020).

Surat kabar lokal tersebut menambahkan bahwa pemimpin perusahaan itu telah memecat pekerja pada saat perusahaan tidak menderita masalah keuangan malah sedang meraup keuntungan.

Kebijakan perusahaan itu ditujukan untuk mengurangi tenaga kerja lokal sementara perusahaan mempertahankan posisi karyawan asing. Padahal upah pekerja asing dan local terjadi ketimpangan yang besar.

Harian itu juga melaporkan bahwa sekelompok layanan keamanan khusus telah menjemput pimpinan Ooredoo dari kantornya dan mengantarnya ke bandara untuk dideportasi.

Ooredoo QSC adalah perusahaan internasional yang berkantor pusat di Doha, Qatar. Ketua internasionalnya adalah Sheikh Abdulla Bin Mohammed Al-Thani.

Pada Agustus 2019, Ooredoo mengumumkan penunjukan Nikolai Beckers asal Jerman, sebagai Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Ooredoo di Aljazair. Beckers diketahui memegang peran senior di sejumlah organisasi multinasional di Eropa dan Asia, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di sektor komunikasi dan teknologi informasi.

Becker diketahui memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat dan memiliki rekam jejak keberhasilan saat memimpin sejumlah perusahaan terkemuka di seluruh Eropa dan Asia termasuk Deutsche Telekom dan T-Online France. [Zin]

Back to top button