Buat Apa Mengemis Hingga Kaya Tapi Hidup Miskin?
MUMBAI–Seperti apa rasanya kaya raya tetapi tetap mengemis dan hidup laiknya pengemis? Sayang, pertanyaan itu tak bisa lagi kita lontarkan, setidaknya kepada Burju Chandra Azad. Pengemis 82 tahun asal Mumbay, India, itu ditemukan meninggal terlindas kereta yang melintas, baru-baru ini.
Burju diketahui kaya setelah Polisi Khusus Kereta Api India (Vashi GRP) menemukan dokumen tabungan senilai 1 juta rupee atau sekitar Rp 200 juta. Tak hanya itu, di pondoknya itu Polsus juga menemukan mata uang koin senilai 150 ribu rupee atau sekitar Rp 30 juta.
“Kami perlu hampir delapan jam untuk menghitung koin yang kami temukan,” kata Pravin Kamble, wakil inspektur polisi di Vashi GRP. Menurut Kamble, polisi menemukan empat dabbas (kontainer) besar dan sebuah tong, tempat Burju menyembunyikan koin pecahan 1 rupee, 2 rupee, 5 rupee dan 10 rupee dalam kantong-kantong plastik di wadah-wadah tersebut.
Entah apakah Burju sempat menikmati sebagian kekayaan yang seharusnya membuatnya berada dalam strata ekonomi menengah ke bawah (alih-alih sebagai pengemis miskin) itu atau tidak. Yang jelas, kepada Nandakumar Saste, inspektur senior Vashi GRP seperti dikutip Hindustan Times, di lingkungannya Burju bergaya hidup kere.
“Melihat dia sendirian dan miskin, hampir semua tetangga berbagi makanan dengannya, siang dan malam,” kata Saste.
Jadi, jangan pernah gampang lagi memberi uang kepada pengemis kaya, ya. Persoalannya, kita tak pernah tahu seberapa banyak orang yang memilih mengemis sebagai ‘gaya hidup’ dan mana yang memang terpaksa harus mengemis untuk hidup. [hindustantimes/khaleejtimes]