Perangkat Desa Ini Potong Dana Bansos Untuk Dibagi Rata Warga Desa
DAIRI-Seorang perangkat Desa Buluduri Kabupaten Dairi Sumatra Utara ditetapkan sebagai tersangka kasust pemotongan bantuan sosial di Desa Buluduri.
Informasi tersebut disampaikan Kasubbag Humas Polres Dairi Iptu Donni Saleh.
“Tersangkanya satu orang, perangkat desa atas nama Eni br Aritonang,” ujar
Menurut Donni, tersangka secara sepihak melakukan pemotongan bansos warga dengan tujuan agar dapat dibagikan kepada warga yang tidak dapat bantuan.
“Uang itu masih di lingkup desa tersebut. Jadi rencananya atas kebijaksanaan pengurus desa ini, 59 orang yang mendapat bantuan sosial tunai mau diratakan oleh oknum ini. Ini kebijaksanaan yang salah,”.
Namun tidakannya membuat kecewa seorang warga yang tidak senang dana bansos jatahnya dipotong, sehingga warga tersebut melaporankan ke polisi.
“Ada masyarakat Desa Buluduri ini atas nama Togu Sinaga, dia keberatan. ‘Saya harusnya kan dapat Rp 600 ribu, kenapa hanya Rp 100 ribu’. Jadi dia membuat laporan pengaduan, kita terima,”.
Tersangka mendapat penjaminan dari Kepala Desa Buluduri, Osaka Sihombing sehingga terhadap tidak dilakukan penahanan.
Kini Polisi tengah melakukan penyelidikan kemungkinan keterlibatan orang lain dalam pemotongan bansos ini.
“Tindak pidana korupsi tidak terpenuhi. Perkaranya ini jadi pemerasan ya, 368. Jadi untuk keterlibatan, Pasal 55 dan 56 turut serta masih didalami oleh Polres,” jelasnya
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan warga Dairi memprotes jumlah bantuan sosial (bansos) yang diterimanya. Protes itu disebut disampaikan warga Desa Buluduri di Kantor Camat Lae Parira, Dairi, Sumut.
Dalam video tersebut nampak salah satu ibu-ibu berbicara dalam bahasa daerah yang menyatakan jumlah bansos yang dijanjikan senilai Rp 600 ribu, tapi dia hanya menerima Rp 100 ribu.
Sementara Kades Buluduri, Osaka Sihombing menyatakan bahwa pembagian merata uang bansos Covid-19 sudah melalui kesepakatan antara penerima bansos dan warga yang tidak terdaftar melalui rapat dusun.
“Lewat rapat itu, warga sepakat uang itu dibagi merata setelah diambil penerima manfaat dari Kantor Pos,”.
Penerima BST di Desa Buluduri yang terdaftar, lanjut dia, berjumlah 72 kepala keluarga, tetapi yang terealisasi hanya 67.
“Desa Buluduri terdiri atas empat dusun dan berpenduduk 475 KK,”.
(tvl)