Peserta Pelatihan di Hotel Mewah Diduga Tertular Covid Lewat Handuk
Jumlah mereka yang tertular kini mencapai 14 orang
JERNIH-Otorita kesehatan Singapura mengumumkan penambahan jumlah warga Singapura yang dinyatakan positif covid-19 ketika sedang menjalani karantina di hotel mewah, pasian bertambah satu orang sehingga seluruhnya berjumlah 14 orang.
Dilansir Strait Times Sabtu (26/12/2020), pemerinta kini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus baru tersebut.
Sebelumnya dikabarkan sebanyak 13 orang peserta program karantina atau Stay Home Notice (SHN) tertular Covid-19 saat mereka berada di Mandarin Orchard Singapore, hitel bintang lima tempat akomodasi mereka.
Peserta SHN datang dari sepuluh negara berbeda itu, tiba dari tempat-tempat di negara Bahrain, Kanada, Indonesia, Myanmar, Belanda, Filipina, Korea Selatan, UEA, Inggris Raya, dan AS.
Mereka mempunyai gejala yang sama, sehingga diduga mereka tertular materi genetik virus yang sama. Hal tersebut mendorong otoritas setempat mencoba menyelidiki kejadian tersebut.
Profesor Ooi Eng Eong, Ahli Penyakit Menular dari Duke-NUS Medical School, meminta agar dilakukan penyelidikan terkait penularan di hotel tersebut, demikian juga perlu dilakukan audit terhadap standar operasi prosedur hotel untuk mengetahui kepatuhan protokol kesehatan.
“Pemerintah mengambil pandangan serius terhadap setiap pelanggaran dalam protokol dan akan menyelidiki dan mengambil tindakan jika ada ketidakpatuhan.”
Sementara sebagaimana dilansir Straits Times, pada Kamis (24/12/2020), Ahli Penyakit Menular lainnya Associate Professor Hsu Liyang dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock, mengatakan kemungkinan penularan bisa saja terjadi melalui seprai dan handuk hotel
“Penyebarannya bisa melalui handuk dan seprai akan tergantung pada bagaimana ini didistribusikan setelah dibersihkan”, katanya.
Dokter Penyakit Menular dari Akademi Kedokteran, dr Asok Kurup, mengatakan ada kemungkinan selain penularan melalui anggota staf hotel, dapat juga penularan terjadi dengan media perantara benda, ventilasi dan limbah. Namun Asok menduga factor manusia yang menjadi penyebab penularan.
“Faktor manusia lebih mungkin menjadi penyebab penularan di hotel,”. (tvl)