Siapa Berminat Mengunjungi Musium Vagina?
LONDON-Mungkin awalnya sulit membayangkan seperti apa bentuk bangunan Musium Vagina. Namun ternyata tampilan Musium ini sangat kekinian karena tampil dalam bentuk seperti Café, tidak berbeda dengan tampilan toko-toko lain yang ada disekitarnya. Terletak di Camden’s Stables Market London, pengunjung dijamin tidak sulit menemukan keberadaannya.
Musium ini, merupakan Musium Vagina pertama di dunia yang baru dibuka di London, Sabtu (16/11/2019). Upaya membangun Musium ini baru terwujud setelah dilakukan penggalangan dana yang berhasil mengumpulkan hampir 65 ribu dolar AS dari para pendukungnya di seluruh dunia.
Menurut Florence Schechter, pendiri Musium Vagina, tujuan pendirian Musium Vagina ini untuk memberi pendidikan dan informasi kepada orang-orang tentang anatomi ginekologi. Di samping itu Musium juga menyediakan ruang untuk mendengar serta mendiskusikan subyek tabu di sekitar tubuh perempuan.
Apa saja yang dipamerkan di Musium Vagina? Ruang Musium terbagi menjadi dua yakni setengah dipakai untuk toko suvenir dan sisanya untuk ruang pameran. Karena Musium baru dibuka tanggal 16 November lalu, maka pameran perdana di museum ini diberi tema “Muff Busters: Vagina Myths and How To Fight Them.” Di ruang pameran ini, dapat ditemukan banner-baner yang menjelaskan soal mitos dan fakta soal organ intim perempuan tersebut.
Salah satu banner berisi mitos penggunaan tampon (pembersih vagina) yang akan membuat perempuan tidak bisa hamil. Padahal, faktanya tak demikian. Di banner tersebut akan dijelaskan alasan kenapa dikategorikan mitos. Selain mitos penggunaan tampon ditemukan juga baner yang berisi mitos menstruasi itu kotor.
Di ruang pameran dipajang pula Sculptures tentang anatomi dan proses ginekologi. Di samping itu terdapat buku-buku yang menjelaskan mengenai organ intim perempuan tersebut.
Bagi Sarah Creed, Kurator Musium, keberadaan Musium Vagina dapat digunakan untuk kegiatan mendiskusikan anatomi mereka secara terbuka, serta tidak ada stigma atau rasa malu.
Dengan keberadaan Musium ini diharap, di samping dapat penjelasan anatomi juga bisa membahas seks, seksualitas, identitas gender, serta kesehatan seksual dan reproduksi. Sarah berusaha melakukan edukasi pada masyarakat untuk mengubah pandangan orang mengenai kata Vagina. Sebab, Vagina juga bagian lain dari tubuh. “Mengatakan ‘Vagina’ harus seperti mengucapkan ‘Hidung’ atau ‘Mata’ atau ‘Mulut’,”.
Sejak dibuka tanggal 16 November kemarin, Musium Vagina telah dibuka untuk umum. Musium buka mulai pukul 10:00-18:00, Senin hingga Sabtu, dan pukul 11:00-18:00 pada hari Minggu. Pengunjung tidak dikenai biaya alias gratis.
(tvl)