Oikos

Anda Keracunan Makanan? Ini Gejala yang Biasanya Timbul

JERNIH – Saat Anda makan sesuatu yang terinfeksi bakteri, virus, atau parasit berbahaya, bisa jadi akan mengalami keracunan. Meskipun biasanya hilang dalam seminggu, keracunan makanan sering kali membuat Anda harus izin tidak bekerja atau sekolah. Apa saja gejala keracunan makanan?

Tingkat keracunan di banyak negara sangat tinggi. Di Inggris saja diperkirakan ada ebih dari 2,4 juta kasus keracunan makanan terjadi setiap tahun di Inggris. Keracunan makanan dapat terjadi jika makanan tidak dimasak, dipanaskan kembali, atau tidak disimpan dengan benar. Hal ini juga dapat terjadi jika Anda makan sesuatu yang sudah melewati tanggal ‘digunakan’ alias kedaluarsa, atau makanan yang ditinggalkan terlalu lama.

Seperti dikutip Metro.co.uk, kemarin, jika orang yang menyiapkan makanan belum mencuci tangan atau sakit, Anda bisa terkena keracunan makanan. Penyebab keracunan makanan yang paling umum adalah bakteri campylobacter, diikuti oleh bakteri salmonella, bakteri E Coli, dan norovirus.

Campylobacter ditemukan di usus hewan dan burung, dan Anda akan sering tertular melalui kerang dan jamur yang terkontaminasi atau hewan peliharaan yang terinfeksi. Salmonella terutama ditemukan pada makanan seperti daging sapi, ayam, telur, mentimun, melon, pistachio, tuna, taoge, dan makanan lainnya.

Infeksi E. coli biasanya terjadi saat Anda makan dari tanah yang terkontaminasi, susu yang tidak dipasteurisasi, atau produk segar seperti sayuran. Kadang-kadang Anda mendapatkan infeksi E. coli melalui air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia dan hewan, atau menular dari orang ke orang.

Norovirus menyebar melalui kontak yang erat, permukaan yang menyentuh, atau melalui makan makanan yang telah disiapkan atau ditangani oleh seseorang yang terkena virus.

Gejala keracunan makanan berbeda-beda, bergantung pada bakteri atau virus yang menginfeksi Anda.

Secara umum gejalanya adalah:

  • Merasa sakit (mual)
  • Diare                                                       
  • Sedang sakit (muntah)
  • Keram perut
  • Suhu tinggi 38C atau lebih
  • Merasa tidak enak badan secara umum – seperti lelah atau sakit dan kedinginan

Back to top button