Bingung Beli Mainan Anak? Ini Tipsnya…
Jakarta – Seringkali orang tua bingung ketika sang buah hati ingin dibelikan mainan. Bingung karena apakah mainan ini sesuai dengan usianya atau amankah bagi dirinya.
Memilih mainan memang tak boleh sembarangan. Banyak faktor yang harus diperhatikan misalnya soal kesesuaian dengan usia dan kemampuan anak yang sedang berkembang. Hal ini penting karena mainan yang tepat akan ikut mendorong proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak.
Jangan pula sembarangan membelikan mainan karena bisa berakibat buruk, mulai dari kesulitan bermain atau cedera. Bagi Anda, orang tua yang masih bingung ada beberapa tips yang bisa dilakukan di antaranya:
1. Cek terlebih dahulu pada kemasan mainannya, biasanya ada anjuran untuk digunakan pada usia anak tertentu. Pilih mainan sesuai tahapan usia anak Anda.
2. Cek pula kualitas produk mainannya tersebut. Buka dan perhatikan kualitas bahan, jangan sampai beli harga mahal tapi kualitas barangnya tak sebanding.
3. Cek pula apakah bahan yang digunakan aman. Keamanan ini penting tidak hanya dilihat dari bahan bakunya apakah aman bagi kesehatan tubuh tetapi juga tidak membahayakan dalam arti melukai anak kita.
4. Cari mainan yang bermanfaat dan merangsang anak untuk lebih berkembang. Mainan yang edukatif biasanya akan memancing anak berimajinasi. Mainan edukatif yang bisa merangsang imajinasi, kreativitas dan daya pikir anak adalah mainan yang bisa memberi beragam manfaat dari satu perangkat tersebut.
Biasanya mainan dikelompokkan produknya sesuai tahapan usianya yang dapat mendukung pengembangan potensi anak. Seperti aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak.
“Pada usia 6-9 bulan misalnya, ketika anak sudah mulai belajar untuk bergerak, mainan yang diberikan haruslah yang bisa mengasah kemampuan motorik anak,” kata Customer Marketing Manager Fisher-price, Jonathan Lokasanto, Jakarta, Jumat, (6/3/2020).
Mainan edukatif itu dirancang untuk mengembangkan kemampuan fisik anak tumbuh lebih cepat. Contohya adalah Musical Lion Walker bisa membantu anak untuk duduk dan berdiri sehingga baik untuk perkembangan kemampuan fisiknya. “Selain itu, anak juga bisa memainkan detailnya, seperti roller dan mainan kecilnya, sehingga anak bisa memahami kenapa hal itu bisa terjadi,” tambahnya.