Corona Varian B1351 Afrika Selatan Disebut Lebih Seram dari Varian B117
Corona varian B1351 terbukti menurunkan efikasi vaksin Novavax, n dari 96 persen menjadi 60 persen.
JERNIH-Jika dalam beberapa hari ini kita digemparkan dengan sudah masuknya virus Corona varian baru B117 serta kekhawatiran akan penularannya yang disebut lebih cepat dari Covis-19. Ternyata virus Corona varian B117 bukanlah satu-satunya jenis Corona yang menakutkan karena ada virus Corona varian B1351.
Bahkan peneliti genomik molekuler dan anggota Konsorsium Covid-19 Genomics Inggris Riza Arief Putranto dalam diskusi online CISDI menyebut yang harus diwaspadai adalah virus Corona varian B1351.
“B1351 ini joke-nya di antara teman-teman yang melakukan riset genomik atau virolog itu varian raja. Karena dia merupakan varian yang mengumpulkan mutasi yang banyak dan memungkinkan untuk escape antibodi dan sudah dibuktikan di dunia,” kata Riza, pada Sabtu (6/3/2021).
Virus corona B1351 merupakan varian asal Afrika Selatan. Virus ini dalam beberapa waktu terakhir merebak di Filipina. Terdata sebanyak sedikitnya 52 kasus ditemukan hingga saat ini.
Para peneliti melakukan penelitian dan ujicoba vaksinasi vaksin Corona Novavax di Afrika Selatan menemukan bahwa terjadi penurunan efektivitas vaksin tersebut dari 86% menjadi 60%. Penurunan efektivitas vaksin terjadi pada beberapa vaksin corona yang sudah ada di dunia.
“Beberapa vaksin di dunia ini efikasinya turun terhadap varian ini, meskipun terhadap varian B117 masih relatif lebih baik,” kata Riza.
Berikut hal-hal yang menyebabkan virus Corona varian B1351 perlu diwaspadai;
1. Terjadi reinfeksi (infeksi ulang)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut ada kemungkinan terjadi reinfeksi akibat varian ini. Hal tersebut didukung data study di Afsel, sebanyak 2 persen pasien Corona kembali terpapar dengan varian baru Corona B1351.
Varian Corona B1351 ditemukan pertama kali pada Oktober tahun lalu dan sudah menyebar ke banyak negara termasuk Asia seperti Filipina.
2. Mendapat perhatian WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan dalam daftar perhatian virus Corona varian B1351 bersama B117 dan P1 atau 501Y.V3 yaitu varian Corona yang pertama kali dilaporkan oleh otoritas kesehatan Jepang pada empat orang dari Brasil.
Varian B1351 juga dinamakan varian of concern (VOC) karena berdampak pada penularan yang meningkat hingga memicu infeksi parah dan efikasi (kemanjuran) pada vaksin Corona.
3. Berdampak menurunkan efikasi vaksin Corona
Hasil ujicoba yang dilakukan terhadap virus Corona varian B1351 terbukti menurunkan efikasi vaksin corona. Seperti yang terjadi pada vaksin Corona Novavax, efikasi turun dari 96 persen menjadi 60 persen. (tvl)