Ini Dampak Buruk Anak Nonton Film Horor
Jakarta – Seorang ABG perempuan berusia 15, NF warga Sawah Besar, Jakarta Pusat tega menghabisi bocah tetangganya secara sadis. Pelaku mengaku melakukan aksi itu karena terpengaruh film fiksi horor.
Menurut Livestrong, remaja termasuk anak-anak kecil bisa terkena efek negatif akibat menonton film horror. Meski mereka mungkin belum mengerti suatu adegan dalam film, tapi akibatnya bisa berjangka panjang.
Berikut sejumlah dampak film horor bagi anak-anak dan remaja, seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Gangguan tidur
Tidak jarang sehabis menonton film horror, baik dewasa maupun anak-anak akan merasa ketakutan. Seringkali mereka membayangkan hal menyeramkan seperti hantu, bayang-bayang ketika menutup mata, bahkan mimpi buruk. Ini bukanlah masalah ringan, sebab bisa saja mereka menderita berpekan-pekan, berbulan-bulan, bahkan menahun.
2. Fobia dan sering cemas
Menurut teori perkembangan Swiss, Jean Piaget, perkembangan kognitif didasarkan pada skema atau cara memahami sesuatu. Ketika tumbuh dan belajar, skema mereka berubah. Banyak anak dan remaja belum siap untuk menempatkan film horor dalam perspektif, yang menyebabkan mereka gelisah atau menderita fobia. Mereka juga belum bisa membedakan antara fantasi dan kenyataan.
3. Katarsis simbolik
Meskipun tersisa risiko efek negatifnya, film horor juga memiliki peran penting dalam proses perkembangan anak. Efek jangka panjang menonton film horor bagi anak bisa berdampak pada pola pikirnya. Sebab, anak-anak masih ingin terus mengeksplorasi diri mereka terhadap apa yang ditonton.
Mereka juga terus terdorong akan rasa takutnya ke tingkatan yang lebih parah. Meskipun secara usia mereka belum mengerti, tapi berbagai adegan yang muncul bisa memengaruhinya.
4. Agresi dan kekerasan
Selain musik, video game, film dapat menampilkan perilaku kekerasan. Anak kecil umumnya meniru kelakuan dari yang dilihatnya. Kekerasan grafik bercampur dengan adegan dewasa juga bisa mengganggu pikiran anak. Menurut WebMD, film-film sadis berpotensi merusak kepekaan anak terhadap kekerasan di kehidupan nyata. Kelompok pengawas Common Sense Media menyarankan untuk menghindari tontonan yang sifatnya demikian sampai berusia 16 tahun.
Untuk itu, cobalah minimalkan tontonan horor pada anak dan berikan kegiatan-kegiatan yang positif. Masih banyak tontonan yang lebih bermanfaat bagi anak-anak selain film horor. Namun jika memang sudah terlanjur dan menyadari anak-anak telah terpengaruh pada film horor, sebaiknya segera hubungi terapis ahli agar masalah cepat teratasi.