Insinyur Ubah Masker Snorkeling Jadi Ventilator Pasien Corona
Jakarta – Sebuah perusahaan membuat katup berhasil mengubah masker snorkeling seharga 25 Euro menjadi ventilator pernapasan untuk pasien virus corona.
Protolab, di Telford, Shropshire, seperti dikutip dari Metro.co.uk, mencetak 3D bagian-bagian untuk perusahaan Italia Isinnova, di mana para insinyur memberikan solusi baru. Topeng selam ini ini banyak dijual di toko-toko Decathlon dan online dengan harga 24,99 Euro.
Mereka sebelumnya dihubungi oleh dokter yang harus mengatasi kekurangan ventilator selama pandemi Covid-19. Mereka menyadari bahwa mereka dapat mengubah topeng snorkeling ‘Easybreath’ menjadi ventilator dengan menambahkan katup baru yang dapat dibuat melalui pencetakan 3D.
Katup ‘Charlotte’ sekarang dibuat di markas besar Protolabs Eropa di Halesfield, Telford, dan dikirim ke Italia untuk penggunaan medis. Masker dan katup Charlotte belum secara resmi disertifikasi untuk penggunaan medis tetapi dengan masker lain yang sering tidak tersedia di Italia, pasien dapat terbantuk dan berpotensi menyelamatkan jiwa.
Bjoern Klaas, wakil presiden dan direktur pelaksana Protolabs Eropa, mengatakan: ‘Katup’ Charlotte ‘di Italia sudah memiliki dampak yang sangat positif terhadap tantangan yang dihadapi oleh staf medis dan masyarakat luas.
“Saya sangat bangga dengan komitmen dan keahlian yang ditunjukkan semua orang dan saya merasa rendah hati bahwa, dengan cara kita sendiri, kita dapat berkontribusi untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia,” katanya.
Protolab juga memproduksi puluhan ribu komponen untuk kit pengujian Covid-19. yang akan digunakan di rumah sakit di Inggris dan Eropa. Perusahaan ini membuat kaset plastik yang sampel darahnya akan siap untuk diuji untuk virus corona.
Ricoh 3D, bisnis percetakan 3D berbasis Telford lainnya, juga telah menawarkan sumber dayanya untuk membantu membuat ventilator bagi pasien coronavirus setelah pemerintah meminta produsen Inggris untuk meningkatkan produksi dan membantu mengurangi kekurangan tersebut. [Zin]