Jabar Berkontribusi 20 Persen Produk Industri Nasional, Pacu dengan Sertifikasi TKDN
- Dengan adanya sertifikasi bisa menjadi salah satu keuntungan yang sangat luar biasa untuk Jabar khususnya dan Indonesia umumnya.
JERNIH – Kontribusi Jawa Barat terhadap produk-produk industri di Indonesia mencapai 20 persen. Dengan program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Pemprov Jabar berharap percepatan pertumbuhan ekonomi di Jabar dapat berjalan optimal.
“Jabar berkontribusi kurang lebih 20 persennya terhadap nasional, dan saya juga melihat produk-produk IKM kita lebih dari 1 juta ada di sini. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini akan mempercepat,” kata Setiawan Wangsaatmaja, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar dalam Sosialisasi Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Kota Bandung, Kamis (16/12/2021).
Setiawan menambahkan, Jabar telah meluncurkan program nomor induk usaha, baik untuk industri maupun perorangan, sehingga sertifikasi TKDN ini berkesinambungan. “Belum lagi kemarin kita juga baru melaunching nomor induk untuk berusaha, untuk perorangan. Jadi saya rasa betul-betul Jabar ini sangat teruntungkan (dengan sosialisasi ini),” ujarnya.
Ia juga menyambut baik kegiatan sosialisasi yang dipiloti oleh Kementerian Perindustrian RI tersebut. Menurutnya, materi yang disampaikan, terutama terkait sertifikasi TKDN, akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Jabar.
“Kalau seandainya kebijakan-kebijakan ini bisa diterapkan di Jabar, sangat baik sekali. Dan ini akan sangat mendukung terkait dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jabar,” kata Setiawan. “Apalagi sekarang ini ada sertifikasi. Jadi ini salah satu keuntungan yang sangat luar biasa untuk Jabar khususnya dan Indonesia umumnya,” ucapnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian yang juga Ketua Pokja TKDN Dody Widodo menuturkan, sosialisasi ini bertujuan untuk menggandeng pihak pemerintah daerah agar dapat memaksimalkan APBD masing-masing dalam program P3DN. Ia juga menuturkan, target industri yang mendapatkan sertifikat ini adalah 9.000 industri, namun capaian hingga tahun ini telah melampaui target di angka 9.470 industri.
Dody berharap peran serta pemerintah daerah dalam mendukung program sertifikasi TKDN ini. Menurutnya, sertifikasi ini penting karena dapat mendongkrak legitimasi dari masyarakat terhadap produk-produk industri dalam negeri.
“Maksudnya sosialisasi ini biar menggema dan menggaungkan P3DN ini, khususnya kepada kawan-kawan Pemda yang tentunya nanti Pemdaprov Jabar akan memaksimalkan APBD-nya untuk penggunaan produk dalam negeri,” papar Dody.
“Dengan sertifikasi ini kita akan semakin memaksimalkan legitimasi dari industri dalam negeri ini, guna produk dalam negeri semakin banyak SKUP (Surat Kemampuan Usaha Penunjang) dan setorannya,” tambahnya.
Dody juga menekankan pentingnya sertifikasi TKDN merujuk pada data nilai utilitas produk dalam negeri yang sempat menurun ke angka rata-rata 35 persen pada awal pandemi. Namun angka tersebut mengalami kenaikan hingga mencapai hampir 70 persen.
Data terebut menunjukkan bahwa industri dalam negeri terus bergerak meski di tengah pandemi. Tentunya, kata Dody, hal ini harus terus didorong, salah satunya dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. [*]