Namun Luhut tidak dapat menyebut besaran harga vaksin booster berbayar sebab saat ini penghitungan yang dilakukan Kementerian Kesehatan belum selesai.
JERNIH-Kepastian program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia bahkan menyebut jika dalam pelaksanaan vaksinasi booster akan dilakukan secara parelel di semua provinsi di Tanah Air.
“Nggak ada provinsi (prioritas), langsung paralel semuanya,” kata Luhut usai membuka Health Business Gathering 2021 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, beberapa hari lalu.
Adapun pelaksanaan vaksinasi booster akan dilakukan mulai Januari 2022. Vaksin penguat ini akan diberikan pada masyarakat Indonesia secara gratis. Namun hanya sebagian saja yang memperoleh secara gratis, sementara yang lainnya harus mendapatkan vaksin booster dengan cara bayar.
“Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang. Yang lainnya bayar. Saya pasti bayar, lah,”.
Tak lupa Luhut mengingatkan agar seluruh warga Indonesia memanfaatkan vaksin booster baik yang gratis maupun berbayar, terlebih dengan munculnya varian baru Omicron.
“Semuanya dianjurkan, diwajibkan untuk mendapatkan booster atau suntik ketiga,” katanya.
Namun Luhut tidak dapat menyebut besaran harga vaksin booster berbayar sebab saat ini penghitungan yang dilakukan Kementerian Kesehatan belum selesai.
Beberapa waktu lalu, Luhut menyatakan vaksin booster tengah dipersiapkan juga untuk menghadapi ancaman gelombang ketiga pandemi akibat munculnya varian Covid-19 Omicron.
“Pemberian booster akan segera dijadwalkan dan mulai dilaksanakan pada periode Januari tahun depan (2022),” kata Luhut dalam keterangannya, Rabu petang, 1 Desember 2021.
Adapun mereka yang akan menerima vaksin booster gratis adalah warga lanjut usia dan kelompok rentan.
Hingga saat ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum dapat memberi kepastian harga vaksin booster berbayar. Ia hanya menyebut kisaran harga vaksin booster berbayardi bawah Rp 300 ribu.
“Mulainya tapi dari Pak Luhut ya, dari umur-umur Pak Luhut,” kata Budi Gunadi beberapa waktu lalu. (tvl)
