Pola Makan Keluarga Bantu Cegah Diabetes pada Anak-anak
JERNIH – Peran keluarga terutama orang tua sangat penting dalam mencegah munculnya penyakit diabetes. Seperti pola makan keluarga yang terlalu banyak menyajikan makanan yang manis dan tinggi kalori meningkatkan risiko penyakit ini.
“Keluarga harus memberikan nutrisi dan makanan yang bergizi untuk anak-anak. Yang terbaik untuk anak adalah asupan buah dan sayur,” ujar Dr. dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, KEMD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM FKUI, saat webinar bersama Nutrifood, Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan yang harus distok di rumah adalah buah dan sayur. “Ketika anak-anak lapar, langsung kita kasih buah untuk ngemil. Nanti juga mereka kenyang. Jangan lupa orangtua juga harus menemani makan,” tambahnya. Ia pun mengingatkan, yang distok banyak seharusnya bukan makanan memiliki kandungan kalori terlalu tinggi seperti es krim, permen dan kue-kue.
Dengan begitu, lanjut Dyah, anak akan terbiasa dengan pola makan yang senat. Dia juga terbiasa melihat orangtuanya makan sayur dan buah setiap hari. “Jadi anak melihat, oh ternyata orangtua saya nyaman makan buah dan sayur. Jadinya mereka suka makan sayur dan buah,” paparnya.
Ia melanjutkan, ketika seseorang memiliki keturunan diabetes dari orangtuanya, ada kemungkinan lingkar perutnya 19 kali lebih besar, karena obesitas. “Untuk individu yang memiliki turunan diabetes. Dia gemuk, ada gangguan kolesterol, melahirkan anak dengang berat lebih dari 4 kg. Ada riwayat prediabetres. Ini harus di cek kesehatan dan gula darahnya sejak awal, bahkan di usia sebelum 30 tahun,” papar Dyah.
Kemudian, bagi seseorang yang tidak memiliki keturunan diabetes, namun memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, merokok, jarang bergerak, obesitas, hal ini juga patut untuk diperiksa lebih lanjut gula darahnya.
Ia menyarankan, untuk mencegah diabetes ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni, tetaplah aktif dengan berolahraga lima kali dalam seminggu. Kalau perlu manfaatkan aplikasi olahraga, misalnya dengan cara menghitung jumlah langkah kaki yang sudah dilakukan seharian.
Di masa pendemi ini, Anda bisa banyak melakukan kegiatan di rumah, mungkin dengan berkebun, menyapu, mengepel lantai, untuk membakar kalori. Sementara bagi yang memiliki anak-anak dan remaja, bisa diajak bercocok tanam agar tidak terus menerus duduk dan sibuk dengan gawai. [*]