JERNIH – Pada pandemi Covid-19, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang adalah hal yang sangat penting agar imunitas tetap terjaga. Salah satunya dengan mengkonsumsi daging ayam.
Daging ayam bisa memenuhi kebutuhan gizi sehingga akan meningkatkan imun tubuh dan tidak mudah sakit. Apalagi saat ini pasokan ayam melimpah sehingga membuat harga jualnya menjadi turun.
“Sangat penting untuk memenuhi asupan gizi terutama di masa pandemi ini. Daging ayam adalah sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang baik dan terjangkau oleh masyarakat. Daging ayam juga sebagai salah satu asupan makanan yang dibutuhkan agar imun tubuh meningkat,” ungkap Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Selasa (27/10/2020).
Saat ini, kondisi bisnis peternakan ayam di Indonesia kurang kondusif. Ini disebabkan oleh pasokan ayam yang melimpah sehingga membuat harga jual ayam menjadi turun. Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat peternak ayam semakin terpuruk. Dengan kampanye meningkatkan konsumsi ayam diharapkan dapat membantu kelangsungan bisnis para peternak ayam di seluruh Indonesia.
Ketua DPP PINSAR Indonesia Rakhmat Nurianto mengatakan, untuk memberikan layanan daging ayam di masa pandemi ini, industri ayam ras di Indonesia harus berubah. Ia mencontohkan, teknologi rantai dingin (cold chain) yang diterapkan di masa mendatang sehingga bisa menyimpan pasokan berlebih. Dala cold chain, proses pengaturan suhu tidak terputus, mulai dari pemotongan, penyimpanan hingga konsumsi
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof Hardinsyah juga melihat cold chain sebagai solusi alternatif yang efektif. Dengan cara ini daging ayam akan lebih lama bertahan. “Ayam beku utuh dalam kondisi mentah dapat disimpan hingga 12 bulan. Potongan daging ayam beku mentah dapat disimpan sekitar 9 bulan,” jelasnya.
Ia menambahkan jika bagian dalam atau jeroan mentah dapat disimpan dalam kondisi beku hingga 3-4 bulan. Ayam matang yang dibekukan, dapat bertahan sekitar 4 bulan. [*]
