PersonaVeritas

Blue Sky Rescue, Tim Kemanusiaan Global Pertama di Bencana Sumatera

Datang dari Malaysia, tim Blue Sky Rescue yang merupakan jaringan global mendarat di Aceh. Mereka bergerak cepat dengan keahlian berbagai bidang dalam misi SAR.

JERNIH –  Sabtu, 29 November 2025, sudah hari ke empat masa bencana wilayah Sumatera berlangsung. Pukul 19.00 di bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar sebuah pesawat kargo dari Kuala Lumpur Malaysia mendarat. Di perutnya tersimpan total 2 ton kargo medis.

Mereka yang membawa bantuan adalah Tim Kemanusiaan Blue Sky Rescue Malaysia berkolaborasi dengan Gomez Medical Services. Tak kurang dari 2 juta pieces (unit) obat-obatan dan alat kesehatan dikirim melalui bandara yang sudah mulai terbuka setelah beberapa hari sebelumnya lumpuh diterjang hujan deras.

Bantuan ini dicatat oleh Posko Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh sebagai Pengiriman Medis Internasional pertama yang berhasil masuk ke Aceh pasca-bencana Siklon Senyar.

Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia adalah sebuah tim penyelamat nirlaba dan sukarelawan profesional yang menjadi bagian dari jaringan Blue Sky Rescue Foundation yang lebih luas dan beroperasi di berbagai negara. Mereka dikenal karena dedikasi mereka dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) serta penanggulangan bencana, baik di dalam negeri maupun internasional.

Blue Sky Rescue Malaysia adalah tim kemanusiaan sukarelawan profesional yang terdiri dari individu-individu yang terlatih khusus. Mereka merupakan bagian dari Blue Sky Rescue Foundation, sebuah organisasi penyelamat internasional yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip disiplin, spesialisasi, standardisasi, dan internasionalisasi dalam setiap misinya.

Anggota timnya merupakan relawan dengan keterampilan profesional yang berkomitmen untuk mendedikasikan waktu dan keahlian mereka dalam menghadapi situasi darurat. Syarat untuk menjadi anggota tim resmi (berusia di atas 25 tahun) menunjukkan bahwa mereka adalah individu yang mampu, sehat, memiliki pekerjaan dan pendapatan normal, serta memiliki komitmen yang kuat untuk “berbicara lebih sedikit dan berbuat lebih banyak.”

Misi utama Blue Sky Rescue Malaysia berpusat pada upaya untuk menyelamatkan nyawa saat menghadapi bencana, dengan cakupan tugas yang sangat luas dan terspesialisasi. Dalam kategori penyelamatan darurat, mereka merespons situasi bencana alam besar seperti gempa bumi, banjir, topan, tsunami, serta insiden buatan manusia seperti kebakaran, ledakan skala besar, dan bangunan runtuh yang menimbulkan korban.

Selain itu, mereka aktif dalam Pencarian & Penyelamatan (SAR), mencakup operasi yang menantang seperti penyelamatan di air (Water Rescue), penyelamatan di pegunungan (Mountainous Rescue), dan pencarian orang hilang (Missing People).

Tugas mereka juga meluas ke bantuan kemanusiaan, di mana mereka mendukung aksi kemanusiaan bagi kelompok rentan seperti wanita, anak-anak, dan pengungsi yang sedang kesulitan. Untuk memperkuat ketahanan komunitas, mereka secara rutin melakukan pencegahan bencana melalui pelatihan dan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat umum, sekolah, dan perusahaan, termasuk pelatihan P3K dan simulasi kebakaran.

Terakhir, Blue Sky Rescue Malaysia mengoperasikan Tim Khusus yang sangat terspesialisasi, mencakup Tim SAR Perkotaan (USAR), Tim Penyelamat Tali, Tim Penerbangan, Tim Penyelamat Robotik Bawah Air, dan Tim Anjing SAR, memastikan respons yang profesional dan multi-disiplin dalam setiap krisis.

Sebagai organisasi nirlaba, Blue Sky Rescue Malaysia mengandalkan beberapa sumber utama untuk mendanai operasional dan pelatihan mereka. Di antaranya melalui pendanaan sukarelawan (Volunteer Funding). Anggota sukarelawan sering kali menanggung sebagian biaya operasional atau peralatan mereka sendiri.

Kemudian ada donasi dari masyarakat (Donations from society). Mereka menerima sumbangan dari individu, yang ditekankan harus bersifat netral dan independen tanpa bias politik, agama, ras, atau gender.

Ada pula donasi dari perusahaan (From Enterprises). Donasi ini biasanya diterima dengan syarat tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Blue Sky Rescue. Tak ketinggalan pengadaan layanan penyelamatan oleh pemerintah (Government’s Administrative Procurement of Rescue Services). Dalam beberapa kasus, pemerintah atau lembaga terkait dapat mengadakan kontrak atau membeli layanan penyelamatan tertentu dari tim ini.(*)

BACA JUGA: Banyak Sumber Kuno Sebut Sumatera “Negeri Bencana”

Back to top button