Politeia

Beberapa Fakta Terkait Penembakan di Gedung MUI

Pihak MUI mengaku sejak Januari 2022 hingga saat ini telah menerima enam buah surat dari seseorang bernama Mustofa yang mengaku berasal dari Lampung yang meminta bertemu dengan ketua MUI dan mewakili Nabi Muhammad SAW untuk mempersatukan umat.

JERNIH-Terjadi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023), sekitar pukul 10.00 WIB.

Berikut beberapa fakta yang disampaikan Kepolisian terkait dengan kejadian tersebut:

Pelaku datangi kantor MUI

Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, pelaku mendatangi Gedung MUI dan hendak bertemu dengan pejabat di MUI.

“Betul pukul 10.24 WIB ada laki-laki tidak dikenal masuk ke gedung MUI mau bertemu. Tapi di Pamdal ditahan karena tidak jelas mau bertemu sama siapa-siapanya.” Kata Karyoto di kantor MUI.

Karena merasa dihalang-halangi selanjutnya pelaku mengelurkan airsoft gun dan menembak pada salah satu petugas pamdal dan pintu kaca gedung MUI

Mengaku Nabi

Sementara Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas mengatakan bahwa saat terjadi penembakan, dirinya tengah rapat bersama-rekan-rekan dan mendapat informasi bahwa ia kedatangan seseorang yang patut dicurigai.

“Itu kami sedang rapat, jadi kalau informasi dari petugas pengamanan dalam (pamdal), orang ini mengaku nabi. Dan sudah dua kali datang ke sini mau bertemu dengan Ketum MUI.” kata Anwar Abbas kepada wartawan.

Korban Dua orang

Akibat insiden tersebut dua staf MUI Jakarta menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK). Satu di antaranya terluka di punggung.

Pelaku memiliki kartu identitas dari Lampung

Menurut Irjen Karyoto pihaknya telah mendapat identisas pelaku berdomisi di Lampung. Untuk itu pihaknya melakukan koordinasi dengan Polda Lampung untuk mendalami profil dan latar belakang pelaku.

“Dari TKP ditemukan KTP berdomisili Lampung. Kami akan koordinasi dengan Polda Lampung untuk dapatkan profile karena yang bersangkutan ber-KTP Lampung”.

Pelaku sempat pingsan

Usai ditangkap, pelaku penembakan di kantor MUI, dalam kondisi tak sadarkan diri dibawa petugas ke Polsek Menteng. Namun karena tak kunjung siuman akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan hingga akhirnya, dinyatakan meninggal dunia.

“Pada saat proses diamankan beberapa saat tersangka ini pingsan,” kata Karyoto, “Saat diperiksa oleh dokter yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.

Mayat pelaku diautopsi

Pemeriksaan visum et repertum dilakukan di instalasi forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (2/5/2023). Dan hasil pemeriksaan sementara, jenazah warga Lampung itu tidak ditemukan adanya kekerasan di bagian luar jenazah.

“Tidak ada (luka tembak atau apapun)” kata Brigjen Hariyanto dari pihak Rumkit Polri Kramatjati.

Proses autopsi jenazah tetap dilaksanakan secara keseluruhan guna mengetahui penyebab pasti kematian pelaku.

Apakah terkait jaringan terorisme?

Dari pendalaman Densus, pelaku tak terafiliasi dengan jaringan atau kelompok teroris manapun. Pelaku juga tak masuk dalam Lone Wolf atau teroris yang bergerak sendiri.

Diduga tindakan pelaku menembaki kantor MUI karena rasa kecewanya tidakmendapat tanggapan dari pihak MUI,

Apakah pelaku pengirim enam surat ke MUI?

Pihak MUI mengaku sejak Januari 2022 hingga saat ini telah menerima enam buah surat dari seseorang bernama Mustofa yang mengaku berasal dari Lampung. Pengirim surat meminta bertemu dengan ketua MUI dan mewakili Nabi Muhammad SAW untuk mempersatukan umat. Namun pihak MUI tidak menanggapi surat tersebut.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian apakah surat tersebut terkait dengan insiden penembakan yang menimpa dua staff MUI. (tvl)

Back to top button