Benarkah Presiden Kirim Nama Kabareskrim Ke DPR untuk Fit And Propper Tes?
Setelah resmi ditunjuk oleh Presiden, Listyo akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Namun hingga kini DPR belum menerima surat yang dimaksud.
JERNIH-Teka teki siapa calon Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjawab sudah. Dikabarkan Jokowi telah mengirim nama Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit Prabowo ke DPR sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
“Ya informasinya demikian (Presiden Jokowi pilih Listyo jadi calon Kapolri),” kata sumber di Istana, pada Senin (11/1/2021).
Listyo menjabat Kabareskrim berdasarkan Surat Keputusan Kapolri (Skep) Nomor 81/ 2014 A/III/KEP./2018 tertanggal 13 Agustus 2018. Ia mendapat pangkat baru Inspektur Jenderal yang disematkan oleh mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri.
Kala itu jabatan Kabareskrim telah satu bulan kosong sejak ditinggalkan Jenderal Idham Azis menjadi Kapolri. Nama Listyo masuk dalam bursa Calon Kabareskrim bersaing ketat dengan nama Irjen Gatot Edy, yang kini menjabat Wakapolri.
Kini nama Listyo Sigit bersaing kembali dengan empat Pati berpangkat Irjen, termasuk di dalamnya nama Irjen Gator Edy untuk menjadi Kapolri.
Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo lahir tanggal 5 Mei 1969 merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1991. Semasa kariernya ia pernah menjabat sebagai Kapolres Pati (2010), kemudian mutasi menduduki posisi Kapolres Sukoharjo pada 2010, tak lama kemudian Listyo menjabat sebagai Kapolresta Surakarta pada 2011.
Pada tahun 2012 bersamaan dengan kepindahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit juga dimutasi ke Jakarta. Ia masuk dalam dunia Reserse dan berkiprah di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Satu tahun kemudian, tepatnya bulan Mei 2013, Listyo pindah tugas sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sulawesi Tenggara. Dan pada tahun 2014, Listyo Sigit lolos seleksi untuk menjadi Ajudan Presiden Jokowi.
Setelah selesai sebagai Ajudan Presiden, Listyo Sigit pindah tugas menjadi Kapolda Banten dengan pangkat Brigadir Jenderal. Kepindahannya ke Banten pernah di tolak kalangan ulama Banten karena ada kekhawatiran Listyo Sigit yang beragama Nasrani tidak mampu beradaptasi di Banten yang dikenal sangat Islami. Listyo Sigit membuktikan bawa ia dapat beradaptasi dimanapun ia ditugaskan
Sepanjang memimpin Bareskrim Polri, terdapat beberapa peristiwa yang menyedot perhatian publik, salah satunya yaitu penangkapan terpidana kasus hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra yang telah menjadi buronan selama 11 tahun.
Listyo pun membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.
Pada Desember 2019, Bareskrim juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Insiden yang menimpa Novel itu, terkatung-katung sejak April 2017.
Setelah resmi ditunjuk oleh Presiden, Listyo akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Rencananya proses tersebut akan digelar dalam waktu dekat. Listyo nantinya diminta menjabarkan program-program yang bakal dilakukan saat nanti memimpin Korps Bhayangkara.
“Kita tunggu saja resminya nanti soal calon Kapolri,” demikian sumber tersebut.
Sebelumnya Mahfud MD memberi bocoran bahwa Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima nama calon Kapolri kepada Presiden. Selain Listyo, empat nama lainnya yakni yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto, dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto.
Namun Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Senin (11/1/2021) menyebut hingga berita ini diturunkan, DPR masih belum menerima surat presiden (supres) dari Presiden mengenai calon Kapolri. (tvl)