Kapolri: Saya Keberatan Adanya Stigma Agama Islam Dikaitkan dengan Terorisme
Setiap agama selalu mengajarkan mengenai kasih sayang antara sesama umat manusia.
JERNIH- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menolak stigma yang beredar selama ini bahwa agama Islam kerap dikaitkan dengan aksi terorisme. Menurut Sigit, stigma tersebut tidaklah benar.
Menurut mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu, tidak ada satupun agama yang mengajarkan tindakan kekerasan dan aksi terorisme, termasuk, agama Islam yang mengajarkan mengenai kasih sayang antara sesama umat manusia.
“Jadi, saya sampaikan dari kemarin bahwa tidak ada agama manapun yang mengajarkan mengenai hal-hal yang sifatnya seperti terorisme dan intoleransi,” kata Sigit dalam kegiatan silahturahmi dengan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah di kantornya, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
“Karena semua agama mengajari kasih sayang, khususnya Muslim yang kita semua diajarkan untuk memahami tentang Rahmatan lil Alamin. Itu sudah jelas kalau ada hal-hal yang seperti itu, tentunya itu adalah ajaran yang tidak tahu dari mana dan kita harus hadapi,” kata Sigit menambahkan.
Terkait ajaran radikalisme dalam masyarakat, Kapolri berjanji akan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran ajaran radikalisme di masyarakat. Sedangkan terhadap mereka yang terlanjur tersesat, Polri akan mengupayakan pendekatan perbaikan agar pelaku kembali ke jalan yang benar.
“Kalau ada saudara-saudara kita yang tersesat dengan hal tersebut. Makanya itu nanti saya sampaikan itu bagaimana kita mencegah dan memperbaiki dengan upaya moderasi dan itu sudah jelas”.
Namun jika ada yang melakukan kesalahan terlalu jauh, maka Sigit berjanji akan memproses secara hukum.
“Kecuali itu sudah melakukan terlalu jauh dan melakukan tindak pidana itu kita akan proses,”.
Sigit berterimakasih pada PP Muhammadiyah yang telah memberi masukan dalam kunjungannya tersebut,. Salah satunya harapan Muhammadyah agar Polri lebih adil, jujur, dan transparan.
“Kami banyak dapat masukan bagaimana Polri ke depan bisa menjadi Polri yang adil, Polri yang jujur, Polri yang siap untuk dikritik dan Polri yang transparan dan itu menjadi target kita untuk bisa memperbaiki dan kemudian mewujudkan hal-hal yang memang diharapkan masyarakat,” kata Sigit
Selanjutnya Sigit menjelaskan kedatanganya kali ini sebagai bagian dari silahturahmi kepada salah satu organisasi masyarakat muslim terbesar di Indonesia. Polri ingin melakukan banyak kerjasama dengan Muhammadiyah.
“Selain bersilaturahmi, kami tentunya ingin bersinergi dengan PP Muhammadiyah. Banyak hal banyak kegiatan dan banyak program-program yang harus kami laksanakan ke depan yang tentunya kami akan lebih kuat kalau kami dibantu oleh PP Muhammadiyah,” katanya. (tvl)