Apa Manfaat Ikut Konversi Motor Listrik?
Konversi motor listrik di antaranya akan menyumbang ikut menurunkan 31,8 persen emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang.
JERNIH-Sejak lama pemerintah berniat beralih dari kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) kepada kendaraan listrik. Bahkan pemerintah telah membuat target pada tahun 2025 nanti, 20% kendaraan yang beredar di Indonesia adalah kendaraan listrik.
Untuk mempercepat keberadaan motor listrik pemerintah menyiapkan beberapa bengkel konversi yang dapat melakukan konversi motor BBM menjadi motor listrik. Pelaksanaan konversi sepeda motor merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2020.
Berikut manfaat pelaksanaan konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana;
baca juga: Mau Buka Bengkel Konversi Motor Listrik? Begini Prosedurnya
“Pelaksanaan konversi sepeda motor ini juga bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau untuk mengurangi impor BBM serta mendukung penurunan emisi gas rumah kaca termasuk tentunya emisi suara kendaraan,” kata Dadan beberapa waktu lalu dilansir laman Kementerian ESDM.
Selanjutnya Dadan konversi motor listrik akan menyumbang ikut menurunkan 31,8 persen emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang selain itu akan meringankan beban pemerintah karena mengurangi impor BBM, kompensasi pemerintah serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat.
“Pemerintah berharap manfaat dari program konversi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat seperti untuk pemilik sepeda motor ini dengan perhitungan harga Pertalite bulan lalu menjadi Rp27,7 juta per tahun. Kemudian, dari sisi penghematan Pertalite dari pemerintah sebesar Rp18,6 miliar, ini kalau kita konversi sebesar 50.000 unit,” kata Dadan.
baca juga: Begini Cara Pemerintah Dorong Warganya Gunakan Mobil Listrik
Program konversi, tambah Dadan, akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.
Di samping itu, kata Dadan lebih lanjut, juga menciptakan lapangan kerja baru yang berasal dari bengkel-bengkel konversi baik yang baru dibentuk maupun dari timbulnya bengkel-bengkel baru serta timbulnya industri komponen-komponen yang menunjang kegiatan konversi tersebut.
Pelaksanaan konversi motor listrik akan dilaksanakan oleh bengkel konversi yang telah lolos verifikasi yang dilakukan Kementerian ESDM.
Saat ini Kementerian ESDM melakukan pelatihan di beberapa tempat, di antaranya di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Mataram, Kupang, dan Balikpapan dengan tujuan dapat meningkatkan kapasitas konversi menjadi hampir satu juta unit per tahun. (tvl)