Bupati Cianjur Turun Tangan Cari Solusi Masalah Harga Tomat yang Terus Merosot
Bupati Herman bahkan menyarankan salah satu solusi dalah agar tomat tersebut di beli ASN juga pemda Cianjur.
JERNIH-Turunnya harga komoditas tomat membuat petani Garut membuang tomat tersebut ke selokan. Aksi tersebut dilakukan untuk mendapat perharian para pejabat di Garut.
Menanggapi aksi para petani, Bupati Cianjur Herman Suherman, segera meminta Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan Dan Hortikultura Cianjur, mencari solusi dari permasalahan petani tomat di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka tersebut.
“Dinas pertanian dan dinas perdagangan harus segera mencari solusi untuk menyelamatkan petani tomat, bila perlu untuk menstabilkan harga tomat dari petani dibeli ASN atau Pemda Cianjur,” katanya, Minggu “(12/12/2021).
Selain itu, Bupati Herman mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Cianjur Sugih Mukti, untuk mencari solusi yang dapat membantu petani tomat karena harga tomat terjun bebas. Saking kecewanya para petani bahkan tidak mau melupakan, sehingga mereka memilih tidak menjual hasil panennya.
Para petani memilih membuang tomat hasil panennya dari pada harus menjual dengan harga jatuh.
Komisaris Utama BUMD PT Cianjur Sugih Mukti, Fajar Arif Budiman, berjanji akan membantu petani dengan menstabilkan harga terutama pada komoditas pertanian pangan, termasuk memantau harga kebutuhan pokok dan sayur mayur yang menjadi komoditi andalan.
“Meski baru berdiri, namun kami sedang menyiapkan infrastruktur tata niaga agar dapat mengantisipasi anjloknya harga komoditas tomat yang sudah masuk panen raya, namun harganya tiba-tiba menurun tajam, sehingga petani merugi,”.
Fajar bahkan akan melakukan upaya yang bersifat preventif, sebagai upaya mencegah terjadinya penurunan harga yang ekstrem akibat stok melimpah.
“Kita akan upayakan pengontrolan harga setiap masuknya masa panen, termasuk ketika stok tomat melimpah,” katanya.
Sebelumnya puluhan ton tomat hasil panen di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dibuang oleh petani. Mereka kesal karena anjloknya harga jual tomat yang terus menurun.
Salah seorang petani tomat asal Kampung Citawon, Uu (60), mengatakan, saat ini harga tomat hanya Rp 1.500 per kilogramnya, sebelumnya harga tomat mencapai Rp5 sampai Rp6 ribu per kilogram.
Akibat harga jual tomat yang terus mengalami penurunan, dirinya mengaku telah mengalami kerugian hingga puluhan juta karena tidak sebanding dengan biaya tanaman dan perawatan hingga panen. (tvl)