Di Wilayah Ini Fenomena ‘Childfree’ Relatif Tinggi
Dalam empat tahun terakhir DKI Jakarta meningkat menjadi 14,3 persen , Jawa Barat menjadi 11,3 persen dan Banten menjadi 15,3 persen.
JERNIH-Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan fenomena childfree atau memilih hidup tanpa anak di Indonesia meningkat dalam empat tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan adanya temuan 71 ribu wanita berusia 15-49 tahun pada periode 2023 tidak ingin memiliki anak.
Menurut Dosen psikologi pendidikan Rahma Talitha dari Universitas Mataram, banyak masyarakat Indonesia yang menyikapi tren tersebut dengan reaksi negatif dikaitkan dengan anggapan budaya timur.
“Mungkin bagi sebagian orang, apalagi yang menganut budaya timur dan nilai-nilai tradisional, nilai atau keyakinan seperti ‘banyak anak banyak rezeki’, anak adalah titipan Tuhan dan sebagainya sangat bertolak belakang dengan sudut pandang childfree.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang sulit menerima prinsip childfree dan menganggap sebagai pilihan yang keliru dan egois. Dalam hal ini, tentu perempuan yang kerap menerima tekanan.
“Pandangan tersebut lebih melekat pada generasi-generasi sebelumnya termasuk boomers. Mereka memiliki ekspektasi pada anak-anaknya untuk terus memiliki keturunan”.
“Tidak semua dapat menerima keputusan seseorang yang memilih jalan hidup seperti itu,” kata Rahma beberapa waktu lalu.
BPS mencatat fenomena childfree lebih banyak terjadi di kota-kota besar di pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten.
Tren kenaikan kasus childfree di tiga wilayah tertinggi terpantau seperti berikut: DKI Jakarta dari 8,8 persen meningkat menjadi 14,3 persen dalam empat tahun terakhir, Jawa Barat dari 7,8 persen menjadi 11,3 persen dalam empat tahun terakhir dan Banten 8 persen menjadi 15,3 persen dalam empat tahun terakhir.
Tingginya childfree di tiga wilayah terkait, berkaitan dengan paparan pola pikir yang sangat terbuka pada modernisasi. (tvl)