POTPOURRI

Ditemukan Kuburan Massal di Suriah Diduga Korban ISIS,

Pada kuburan tersebut terdapat pula kuburan perempuan dan anak-anak.

JERNIH-Pasukan Kurdi di Suriah Utara menemukan kuburan massal yang diperkirakan merupakan kuburan korban kelompok teroris ISIS. Pada kuburan tersebut terdapat pula kuburan perempuan dan anak-anak.

“Setidaknya 29 mayat, termasuk seorang perempuan dan dua anak, telah ditemukan di kuburan massal” di dekat sebuah hotel di Manbij, kata seorang pejabat dewan sipil Manbij yang berafiliasi dengan Kurdi, dilansir The National News (29/7/2022). Pejabat itu mau berbicara dengan syarat anonym.

Pada Rabu lalu kuburan massal itu digali oleh pekerja kota yang tengah mengerjakan sistem pembuangan kotoran, kata dewan militer Manbij iyu menambahkan

Namun dewan militer tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan mereka terbunuh, tetapi mereka memastikan kejadian itu berlangsung ketika ISIS memerintah Manbij.

baca juga: Uni Eropa Dukung Lansia dapat Vaksin Booster Kedua Covid-19

Beberapa korban tampaknya telah diborgol dan ditutup matanya, katanya.

Sementara pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia meyakini jika jenasah yang ditemukan tersebut merupakan orang-orang yang diculik oleh pejuang ISIS. Organisasi tersebut berbasis di Inggris.

Selama ini sudah puluhan kuburan massal telah ditemukan di Irak dan Suriah namun mengalami kendala keterlambatan dalam mengidentifikasi karena mahal dan rumit.

Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali meminta otoritas Kurdi dan Pemerintah Suriah untuk menyelidiki nasib ribuan orang yang hilang selama pemerintahan ISIS termasuk di antaranya reporter Inggris John Cantlie dan pendeta Jesuit Italia Paolo Dall’Oglio.

baca juga: Ini Pengertian Perusahaan Cangkang Seperti yang Dimiliki ACT

Salah satu temuan kuburan massal ISIS terbesar ditemukan pada 2019 di dekat Raqqa, bekas ibu kota de facto kelompok itu di Suriah. Pada kuburan itu ditemukan sekitar 200 mayat.

ISIS telah mengubah hotel menjadi penjara ketika menguasai kota utara antara tahun 2014 dan 2016. Pasukan Demokrat Suriah, milisi sebagian besar Kurdi yang didukung oleh Barat, mendorong ISIS keluar dari Manbij pada Agustus 2016.

Perang saudara Suriah, yang meletus pada 2011 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah penduduk negara itu meninggalkan rumah mereka.

Pada tahun 2014, ISIS merebut sebagian besar Irak dan Suriah dan mendeklarasikan “kekhalifahan”. Mereka membunuh ribuan orang sebelum intervensi koalisi pimpinan AS, untuk mendukung pasukan Irak dan milisi Suriah-Kurdi membantu mengalahkan kelompok itu.

Back to top button