POTPOURRI

Efek Samping Rekontruksi Dada Montok

Implan payudara ada dua jenis, yaitu yang terbuat dari bahan saline (Nacl/larutan garam) dan silicon (berisi gel plastik kental). Biasanya implan yang ditanam hanya boleh berada didalam tubuh selama 10-15 tahun, setelah itu harus dilepas.

Jernih.co — Memiliki dada montok merupakan idaman bagi beberapa perempuan karena dianggap seksi dan meningkatkan rasa percaya diri. Hal tersebut membuat beberapa wanita ingin mengubah salah satu bentuk tubuhnya tersebut dengan cara menanam implan.

Bentuk tubuh yang memukau menjadi impian banyak wanita, tak terkecuali para selebriti. Banyak artis yang melakukan implan payudara guna memperindah penampilan mereka dan menarik perhatian pasar.

Hal tersebut diakui oleh Nata Naritha, penyanyi dangdut yang sempat bergabung dengan grup dangdut duo racun.

Dalam video Youtube Gritte Buka Praktek, Nata menjelaskan penyesalannya karena telah melakukan implan payudara pada tahun 2011. Rekontruksi tersebut merupakan ide dari sang manajer yang ingin membuat dirinya memiliki citra sebagai ‘artis seksi’.

Tak tanggung, Nata membawa lima infotainment ke Bangkok untuk meliputi penanaman implan tersebut. Nata mengklaim saat itu tidak banyak artis yang melakukan implan payudara dan memberitakannya kepada publik. Alhasil ia pun menjadi tenar dan banyak diundang di banyak tempat.

“Dari Sabang sampai Merauke, aku diundang nyanyi. Bayaranku tahun 2011 hanya 1 juta, tapi setelah aku tenar karena implan tersebut, bayaranku jadi 15 juta,” terang Nata.

Namun Nata mengaku bahwa pada saat melakukan implan, ia tidak tahu efek samping apa yang akan ia rasakan. Ia mengatakan bahwa dokter hanya menjelaskan hal-hal yang indah-indah saja.

Hingga ia mengalami hal-hal negatif, seperti perasaan tertekan, rambut yang rontok, sulit bernafas, dan sulit tidur.

Akhirnya setelah habis kontrak dengan manajer tersebut, Nata pun melepas implan payudara dan mendapat dukungan dari breast implant illness group support.

Kini ia sedang gencar mengkampanyekan gejala-gejala negatif dan penyakit yang disebabkan oleh penanaman implan di dalam payudara.

Implan payudara ada dua jenis, yaitu yang terbuat dari bahan saline (Nacl/larutan garam) dan silicon (berisi gel plastik kental). Biasanya implan yang ditanam hanya boleh berada didalam tubuh selama 10-15 tahun, setelah itu harus dilepas.

Di Indonesia, biaya pemasangan implant payudara dibandrol dengan harga minimal 20 juta rupiah. Tetapi karena oprasi dan resiko-resiko kesehatan yang timbul tidak diklaim asuransi, maka oprasi ini dinilai mahal.

Oprasi implan payudara dilakukan dengan kondisi pasien tidak sadarkan diri atau tertidur, sehingga pasien tidak akan merasakan sakit. Lama oprasi sekitar 1-2 jam. Biasanya dokter akan menyayat kulit di bawah payudara, di dekat putting, atau bagian bawah lengan, lalu memasukan implan sesuai dengan pesanan.

Tubuh dapat beraktifitas kembali setelah 4-6 minggu beristirahat. Namun Nata menceritakan pada Gritte bahwa ia muntah darah usai oprasi, dan tidak mengerti apakah hal tersebut merupakan suatu yang wajar atau tidak.

Oprasi implan payudara tersebut juga dapat menimbulkan komplikasi. Seperti infeksi atau pendarahan paska oprasi, adanya bekas luka, menyusutnya jaringan luka disekitar implant, implan terbelah, implan jadi kusut atau berlipat dan adanya perubahan sensasi sementara atau permanen pada puting.

Nata mengaku sejak implan payudara dari nomor 34 menjadi 38, banyak laki-laki yang lebih senang memperhatikan dadanya daripada wajahnya. Disatu sisi ia merasa bangga karena dianggap artis seksi dan banyak membintangi film.

Namun disisi lain, ia juga merasa minder. Ia justru lebih sering menggunakan baju-baju gombrong, ia merasa tubuhnya menjadi tidak proporsional. Terlebih ketika ia merasa keluarganya tidak menyukai perbuatannya itu. Barangkali faktor itulah yang membuat Nata terganggu mentalnya.

Sejalan dengan yang dituturkan Nata, Breast Implant Illness (BII) Group Support juga berusaha merangkul ‘korban’ implan payudara dengan perasaan depresi. Baik yang diakibatkan oleh perasaan tidak nyaman atau karena komplikasi.

BII juga dapat disebut sebagai sindrom autoimun atau inflamasi. Gejalanya dapat meliputi nyeri sendi dan otot, kelelahan kronis, masalah memori dan konsentrasi, masalah pernafasan, gangguan tidur, ruam dan masalah kulit, mulut dan mata kering, kegelisahan, depresi, sakit kepala, rambut rontok, dan masalah pencernaan.

Selain itu, wanita yang menggunakan implan payudara juga harus berhati-hati karena implan tersebut rentan terhadap tekanan yang bisa membuat jaringan pembungkus implan pecah, sehingga cairan tersebut menyebar ke tubuh dan mengakibatkan kanker.

Seorang penyanyi asal Vietnam, tahun 2018 lalu sempat menggegerkan dunia hiburan karena implan payudara kirinya pecah saat berada di pesawat. Tekanan udara di dalam pesawat membuat implan itu terdengar meledak.

Payudara sang artis pun terlihat membengkak dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian oprasi pembersihan cairan implant.

Di akhir sesi percakapan Gritte dan Nata, mereka menghimbau para wanita yang ingin melakukan implan payudara untuk berhati-hati, pilih dokter dan kualitas implan yang baik. Sehingga dapat mengurangi efek samping.

Namun bagi semua wanita, apapun ukuran dadanya, harus mensyukuri tubuh sehat yang telah diberikan oleh Sang Maha Pencipta. [*]

Back to top button