POTPOURRI

Gunung Semeru dan Mitos Tanjakan Cinta

Pendaki yang melalui tanjakan cinta sambil memikirkan nama orang yang dicintai, maka akan abadi hubungannya, namun jika menengok kebelakang di tanjakan cinta, dipercaya akan kehilangan jodohnya.

JERNIH-Meletusnya Gunung Semeru dua hari lalu mengingatkan Beni, seorang pendaki gunung, pada perjuangannya bersama kawan-kawannya menaklukkan gunung tersebut.

Bagi seorang pendaki gunung, dapat menyelesaikan pendakian Gunung Semeru merupakan suatu kebanggaan karena Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

“Siapapun yang berhasil mendaki Gunung Semeru yang mencapai 3676 mdpl, maka sudah pantas disebut pendaki”.

Beni yang pernah mendaki Gunung Semeru tahun 2014 silam menceritakan sebuah mitos yang beredar dikalangan pendaki Gunung Semeru tentang sebuah tempat yang disebut tanjakan cinta.

Lokasi tanjakan cinta berada setelah Danau Ranu Kumbolo. Tanjakan cinta adalah sebuah gundukan tanah yang cukup menantang untuk dilalui para pendaki.

Pendaki yang melalui Tanjakan Cinta sambil memikirkan nama orang yang dicintai, maka akan abadi hubungannya, namun jika menengok kebelakang tanjakan cinta, dipercaya akan kehilangan jodohnya.” kata Beni menjelaskan mengapa disebut tanjakan cinta.

Para pendaki gunung yang kebanyakan anak muda dan masih jomblo, akan saling menggoda agar kawannya menoleh kebelakang saat melintasi tanjakan cinta. Suatu hiburan yang menyenangkan setelah perjalanan yang melelahkan.

Bersama kawan-kawannya beberapa tahun lalu Beni mendaki Gunung Semeru melalui jalur pendakian kota Malang. Ia bersama kanwan-kawannya berkumpul di sekitar Pasar Tumpang yang selama ini menjadi tempat berkumpul para pendaki sebelum naik ke Gunung Semeru.

Dari Pasar Tumpang mereka naik Jeep menuju basecamp Ranu Pane. Mereka naik kendaraan jeep karena hanya jenis kendaraan tersebut yang mampu melalui jalan menuju basecamp. Setiap jeep dinaiki enam hingga delapan pendaki. Perjalanan ditempuh satu hingga dua jam.

Di tengah perjalanan mereka berhenti untuk membayar retribusi, jalan menuju basecamp Ranu Pane berliku-liku. Awalnya jalan beraspal namun selanjutnya jalanan merupakan batu-batuan.

Di basecamp Ranu Pane rombongan melakukan registrasi agar dapat diketahui jumlah pendaki yang akan naik ke Gunung Semeru. Saat ini registrasi dapat dilakukan melalui online.

Basecamp Ranu Pane merupakan tempat persiapan para pendaki sebelum berangkat ke Gunung Semeru. Di sini para pendaki dapat mengisi perut dahulu karena sudah banyak warung makan. Juga terdapat toilet yang lumayan memadai.

Perjalanan dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo dapat ditempuh sekitar tiga hingga empat jam tergantung stamina pendaki. Para pendaki akan beristirahat dan mendirikan tenda di Ranu Kumbolo. Para pendaki dapat memanfaatkan air Danau Ranu Kumbolo untuk keperluan mereka.

Danau Ranu Kombolo merupakan tempat favorit bagi para pendaki untuk mengambil foto. Di belakang Danau Ranu Kumbolo terdapat bukit-bukit yang bagus untuk latar belakang foto-foto. Semua pendaki akan memanfaatkan lokasi Danau ranu kumbolo sebagai tempat foto dan selfie, terutama saat matahari terbit.

Bersama kawan-kawannya, Beni melanjutkan perjalanan ke atas, melewati tanjakan cinta, kemudian hamparan lavender hingga berhenti di Kalimati. Ini adalah tempat istirahat terakhir menuju puncak Semeru. Para pendaki biasanya mendirikan tenda di sini.

Pagi subuh jam dua, para pendaki akan bergerak menuju puncak Semeru untuk menyongsong matahari terbit. Perjalanan dari kalimati hingga puncak Semeru ditempuh empat hingga lima jam.

Perjalanan cukup berat. Pada awalnya melewati hutan-hutan, namun makin ke atas yang ada adalah hamparan pasir. Beratnya perjalanan ke puncak Semeru terbayar dengan keindahan dan kebahagiaan berhasil menaklukkannya. (tvl)

Back to top button