POTPOURRI

KH Abdul Wahab Chasbullah: Peletak Tradisi Berpolitik Kaum Nahdliyin

Kekuatan buku ini terletak pada penggambaran dua hal tersebut sebagai panggung di mana peran kesejarahan KH. Wahab Chasbullah penulis letakkan…

KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888 – 1971) adalah tokoh penting dari kalangan Nahdlatul Ulama yang memiliki peran dan kiprah besar dalam sejarah kebangkitan nasional Indonesia sejak periode kolonial pada awal abad ke-20, sampai dengan terbentuknya negara Republik Indonesia. Riwayat ringkasnya menunjukkan peran penting seorang tokoh yang membawa nilai-nilai kebangsaan yang modern dan humanis kedalam lingkungan ulama dan santri di Indonesia.

Wahab Hasbullah dikenal sebagai organisatoris ulung yang bukan hanya ulama dalam pengertian tradisional, namun beliau juga seorang “pendobrak” yang berada dibelakang kelahiran beberapa organisasi. Walaupun beliau lahir dari lingkungan tradisi pesantren namun nilai-nilai modernitas, seperti pembaruan pendidikan Islam (pesantren) dan terutama gagasannya untuk mendirikan beberapa organisasi modern sebagai lahan perjuangan, beliau perkenalkan ke dalam lingkungan tradisi yang membesarkannya (pesantren).

Inisiatifnya membentuk Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran) pada 1914 adalah bukti pandangan pribadinya terhadap kemajuan dan modernisme sebagai unsur penting dalam kemajuan Islam di Indonesia (khususnya kalangan ulama dan santri di perdesaan). Dua tahun kemudian, beliau membentuk organisasi pemuda Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) dan awal tahun 1920-an membentuk Sjubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) yang melalui pembentukan dua organisasi ini semakin menegaskan kombinasi antara gagasan keagamaan dan kebangsaan yang membentuk kepribadian KH. Abdul Wahab Hasbullah dalam periode awal abad ke-20.  Saat yang bersamaan Kyai Wahab juga membentuk organisasi Nahdlatul Tujar, sebuah organisasi yang mendorong tumbuhnya entrepreneurship di kalangan pedagang-pedagang pribumi agar dapat meningkatkan kesejahateraan kaum pribumi pada umumnya.

Beliau juga mengorganisasi Kongres Khilafah pasca dihapuskannya ke Khalifahan Turki Usmani oleh Mustafa Kemal Ataturk serta pembentukan Komite Hijaz untuk memperjuangkan agar tradisi bermazhab tetap dihormati oleh penguasa Arab Saudi saat itu, Ibnu Saud. Setelah itu KH. Abdul Wahab Hasbullah kembali mengorganisir pendirian Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) yang kelak menjelma menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, bersama gurunya, Hadratus Syaikh KH. Hasyim As`ari.

Saat revolusi fisik, guna mengobarkan perang kemerdekaan untuk mengusir Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia, KH. Abdul Wahab Hasbullah bersama gurunya KH. Hasyim As`ari memberi penekanan agama dalam perang kemerdekaan dengan menyerukan seruan jihad, Resolusi Jihad. Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) nantinya berperan besar dalam memompa semangat para santri dan arek-arek Suroboyo dalam mengobarkan perang kemerdekaan 10 November 1945 yang terkenal itu.  

Oleh karena itu boleh dikatakan Kyai Wahab adalah seorang ulama pejuang, dimana sejak pendirian organisasi Nahdlatul Ulama (1926), periode revolusi dan terbentuknya negara Republik Indonesia, beliau telah membawa para ulama dan santri di pedesaan dalam kancah politik nasional Indonesia dengan tekanan pada sintesa antara pemikiran keIslaman dan kebangsaan. Beliau adalah figur paripurna dari seorang ulama pejuang, pejuang ulama, yang peran dan kepeloporannya telah meninggalkan jejak yang tegas di bangsa ini, karena itu sudah tepatlah KH. Abdul Wahab Hasbullah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 November 2014.

Namun tidak seperti buku biografi kebanyakan lainnya, buku ini tidak hanya menceritakan riwayat KH. Abdul Wahab Chasbullah dengan melepaskannya dari konteks zaman dan panggung sejarah sebagai setting sosial yang melatari aktivitasnya, namun justru kekuatan buku ini terletak pada penggambaran dua hal tersebut sebagai panggung di mana peran kesejarahan KH. Wahab Chasbullah penulis letakkan. Karena itu tak heran selain sebagai biografi, buku ini juga menjelaskan kelahiran dan pertumbuhan Nahdlatul Ulama, sejarah yang melatarinya serta pergumulan Nahdlatul Ulama dengan konteks sosial politik di masa Kyai Wahab hidup. [  ]

Judul Buku   : Sang Penggerak Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Wahab Chasbullah   Sebuah   Biografi, Peletak dasar Tradisi Berpolitik Nahdlatul Ulama

Penulis       : Safrizal Rambe

Penerbit     : Madani Institute

Tahun Terbit:  2020

Isi            :  xii + 403 halaman

Back to top button