Ustadz Khalid Minta Maaf Soal Wayang, Pelapor Ngotot Laporan Harus Dilakukan
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/1137599073.jpg)
“Hari ini kita–mungkin maksudnya kami– mau melaporkan salah satu saya bilang artis ya, karena lagi dekat dengan artis tindakan ini benar-benar merugikan masyarakat yaitu menghina budaya dengan berkata statement memusnahkan budaya, memusnahkan atribut pewayangan itu sangat tidak bisa ditolerir,” kata Sandy Tumiwa.
JERNIH-Beberapa waktu lalu, penceramah Oki Setiana Dewi dikormas habis-habisan soal isi ceramahnya terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kemarin, AKBP Rizal Marito mantan Kapolres Purworejo, juga diperlakukan serupa soal dzikir perang. Jernih, sudah mengulas soal keduanya dengan judul Menutup Aib ala Oki Setiana Dewi, serta Mengurai Benang Kusut Dzikir Perang di Desa Wadas. Kini, giliran Ustadz Khalid Basalamah diduga mengeluarkan pernyataan haram terhadap wayang dan sebaiknuya dimusnahkan.
Lantas, seperti apa sih isi ceramah Ustadz Khalid hingga mengundang protes bahkan berujug dilaporkan kepada pihak Kepolisian?
Dalam sebuah ceramah yang tayang di channel Youtube Basalamah Official, ada seorang jamaah bertanya pada Ustadz Khalid tentang taubatnya seseorang dari pekerjaan termasuk soal wayang. Dia bilang, ada tiga syarat yang kita sudah tahu yakni, meninggalkan dosa-dosa dan menyesal, serta berjanji kepada Allah tak mengulanginya. Dan berikut ini, transkrip jawaban Ustadz Khalid terebut :
“Tanpa mengurangi penghormatan tradisi dan budaya semua suku di Indonesia, suku Bugis, suku Makassar, suku Jawa, kita semuanya. Kita tidak akan, kita berbicara dalam ceramah ini bukan untuk menjatuhkan. Sama sekali. Tapi kita sudah harus tahu dan sadar bahwa kita Muslim. Dan Muslim ini, dipandu oleh agama. Makanya saya bilang caranya adalah, harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan kita balik. Jangan budaya dan tradisi di-Islam-kan. Susah.
Meng-Islam-kan budaya ini repot, karena budaya ini banyak sekali. Standar mana yang harus dipegangi. Nanti akan ada ciri khasnya sendiri. Di Indonesia ada Islamnya sendiri, di Amerika ada Islamnya sendiri. Jadi akan ada masalah, padahal sebenarnya Allah tidak menginginkan itu.
Allah menginginkan kita supaya punya standarisasi. Jadi Allahu a’lam yang saya tahu yang lebih baik. Kalau kita tahu itu peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu. Oh ini tradisinya orang dulu, tapi kan bukan berarti harus itu dilakukan sementara dalam Islam itu dilarang, kita sudah Muslim harusnya kita tinggalkan.
Kalau masalah taubat, ya taubat nasuha kepada Allah sementara dengan tiga syarat yang kita sudah tahu meninggalkan dosa-dosa dan menyesal serta berjanji kepada Allah tidak mengulanginya. Dan kalau dia punya, maka lebih baik dimusnahkan dalam arti kata, ini lebih baik dihilangkan.
Saya rasa mungkin memang, perlu kita pertemukan juga hal-hal seperti ini dengan ilmu pengetahuanlah sekarang. Artinya, bukan kita mau menghapus 100 persen masalah kebiasaan dan tradisi. Tapi kalau tidak cocok dengan agama, wajar kalau kita tinggalkan.
Atau mungkin ada teknologi yang lebih baik. Sepertinya orang sekarang sudah biasa tampil di panggung, bercerita. Maka dengan wayang-wayang ini sebenarnya sudah bisa tergantikan dengan manusia yang sudah jelas nyata.
Saya yakin juga generasi sekarang ini, lebih cenderung meninggalkan itu kan, sudah merasa ini sudah zaman dulu. Mungkin bisa kita tangkap secara rasional untuk meninggalkannya dengan cara gitu juga, jadi memahami poin tadi.”
Pernyataan Khalid itu menuai kontroversi dan kritik tajam, bahkan berujung pada laporan ke pihak Polisi. Dia dianggap, menyatakan bahwa wayang haram dan harus dimusnahkan.
Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI), menuntut agar Khalid segera meminta maaf ke publik atas pernyataannya. Segera saja, dia merilis video permohonan maaf kepada pihak yang tersingung melalui channel Youtube Basalamah Official.
“Saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak yang tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung, dengan jawaban kami tersebut,” kata Khalid.
“Pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan.” katanya lagi.
Sementara Ormas Setya Kita Pancasila menilai, meski sudah meminta maaf pelaporan ke Bareskrim Polri tetap harus dilakukan.
Ketua DPP Setya Kita Pancasila, Sandy Tumiwa bilang, pihaknya sudah menyiapkan saksi dan sejumlah tangkapan layar dakwah Ustadz Khalid.
“Hari ini Kita mau melaporkan salah satu saya bilang artis ya, karena lagi dekat dengan artis tindakan ini benar-benar merugikan masyarakat yaitu menghina budaya dengan berkata statement memusnahkan budaya, memusnahkan atribut pewayangan itu sangat tidak bisa ditolerir,” kata Sandy Tumiwa.
Dalam video permintaan maafnya, Khalid mengklaim kalau dirinya tak ada masalah dengan tradisi yang sejalan dengan Islam. Namun jika bertentangan, sebaiknya ditinggalkan. Dia mengaku tak punya pikiran untuk menghapus wayang dari seluruh Indonesia apalagi menyuruh dalang-dalang bertobat.
“Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertobatlah kepada Allah. Atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami,” tambahnya.
Permintaan maaf ini, dia bilang bukan dalam rangka membenarkan sikap. Namun, hanya menjelaskan maksud dari isi ceramahya.
“Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang,” kata Khalid.[]