POTPOURRI

Mengapa Banyak Diaspora Enggan Kembali ke Tanah Air?

Salah satunya adalah karena belum siapnya infrastruktur berupa laboratorium yang mendukung aktivitas riset yang harus dilakukan mereka.

JERNIH-Cukup banyak warga Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri dengan idealisme bahwa setelah tamat, mereka kembali dan mengabdikan diri di Tanah Air. Namun faktanya, banyak orang Indonesia setelah mengenyam pendidikan di luar negeri, justru enggan kembali ke Indonesia. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)secara terus menerus berupaya mengajak diaspora untuk pulang dan membangun Indonesia melalui ekosistem riset dan inovasi.

“Mengembangkan sumber daya manusia perlu waktu lama. Salah satu cara untuk mempercepat itu adalah langsung membawa pulang diaspora,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-28 di Gedung B.J. Habibie Kompleks BRIN, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Namun Handoko juga memahami keengganan diaspora pulang dan berkarya di Tanah Air karena berbagai hal. Salah satunya adalah karena belum siapnya infrastruktur berupa laboratorium yang mendukung aktivitas riset yang harus dilakukan mereka.

Untuk dapat menarik pulang para diaspora, dalam dua tahun terakhir BRIN terus membangun berbagai fasilitas laboratorium sebagai bentuk penyiapan infrastruktur riset agar para diaspora agar mereka bisa terus melanjutkan aktivitas risetnya.

Pembangunan Infrastruktur riset juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kompetensi para diaspora sesuai bidang kepakaran.

“Jadi, tidak bisa kami hanya mendidik orang yang sudah jadi di luar, kami suruh balik, lalu kami berharap dia melakukan sesuatu. Itu tidak mungkin kalau kami tidak menyediakan ekosistem, tidak ada laboratorium, dia harus mulai dari nol, itu tidak mungkin,” kata Handoko.

Diaspora Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri.​ mereka terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) juga Warga Negara Asing yang merupakan Anak dari WNI, eks WNI dan anak dari eks WNI. (tvl)

Back to top button