Rusia Pernah Bantu Militer Iran Membangun Unit Kossak
JAKARTA—Entah bagaimana awalnya, hingga Shah Iran begitu terpesona oleh kehebatan orang-orang Kossak. Barangkali saja ia pernah membaca kehebatan mereka, atau mungkin membaca ‘Taras Boulba’ tulisan Nikolay Gogol (entah mana yang lebih dulu, permintaan Shah, atau terbitnya buku Gogol—red Jernih.co). Yang jelas, permintaan Shah Iran itu tidak disia-siakan Rusia.
Di abad-abad lalu, seluruh Eropa takut akan kavaleri berjanggut ganas yang bersenjatakan tombak dan pedang itu. Orang-orang Kossak juga dikenal dengan sifat mereka yang liar dan kecakapan bertempur mereka yang luar biasa. Kossack seolah telah menjadi bagian integral dari mistik Rusia.
Kavaleri tidak teratur Kossack adalah sumber kecemburuan, sekaligus kekaguman bagi banyak negara yang bermimpi memiliki unit seperti itu di pasukan mereka sendiri. Iran, salah satunya, yang kemudian meminta bantuan Rusia untuk membangun formasi militer Kossack sendiri. Itu terjadi di Iran, hingga 1935, sebagaimana ditulis Russia Beyond The Headlines melalui link https://www.rbth.com/history/331523-how-russia-helped-iran.
Pengaruh Rusia di Iran
Penguasa Persia, Nasser al-Din Shah Qajar, pertama kali melihat prajurit Kossack selama kunjungan ke Erivan (Yerevan) pada tahun 1878. Dia dikejutkan oleh keterampilan pertempuran dan resimentasi legion Terek Cossack, yang tinggal di wilayah Kaukasus.
Terbakar dengan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang serupa di negerinya sendiri, Shah secara resmi meminta bantuan Rusia untuk mendirikan detasemen kavaleri seperti itu. Kaisar Alexander II segera memberikan persetujuannya.
Rusia sebenarnya merespons itu sebagai gayung bersambut. Selama bertahun-tahun Rusia telah melakukan shadow-boxing dengan Inggris, semacam Perang Dingin abad ke-19. Persia adalah kekuatan penting di Asia. Artinya, Shah telah memberi Rusia kesempatan tak ternilai untuk mengkonsolidasikan posisinya di negara itu, dan kesempatan itu tidak bisa disia-siakan.
Letnan Kolonel Alexei Domontovich dikirim ke Iran, bersama dengan tiga perwira lain dan lima perwira yang tidak ditugaskan dari pasukan Terek Cossack. Dibentuk dari personel pasukan Persia pada tahun 1880, ‘Brigade Shah Yang Mulia’ awalnya berjumlah hanya 200 tentara. ‘The Persian Cossack’ itu mengenakan seragam unit Terek dan Kuban Cossack, dengan lambang lokal.
Brigade itu diipimpin seorang perwira staf umum Rusia, penasihat terdekat Shah. Dia hanya tunduk kepada dua orang, perdana Menteri dan Shah sendiri. Dia dianugerahi gelar bergengsi, ‘Sardar’– peringkat yang lebih tinggi daripada umum. Shah menghadiahkan kepadanya, dengan pita Ordo Imperial Singa dan Matahari dan Timsal, potret Shah yang dihiasi berlian untuk dipakai di dada. Penguasa Persia tidak pernah ikut campur dalam urusan internal brigade, hanya mengandalkan pendapat komandannya.
Seiring waktu, brigade meluas secara numerik dan menjadi lebih kompleks secara struktural, dilengkapi dengan batalion infanteri dan baterai artileri. Pasukan tempur itu, Kossack Persia, ditugaskan untuk melindungi Shah dan para pejabat senior. Mereka memastikan keamanan kementerian, misi diplomatik, dan bank, dan membantu dalam pengumpulan pajak dan menindas kerusuhan.
Bagaimanapun, brigade memiliki sejarah dan suka-dukanya sendiri. Sikap Shah pun berayun dari sangat tertarik, kurang tertarik, sampai membubarkan brigade, lalu menghujani dengan segala macam bantuan, dan kembali lagi. Sepanjang itu semua, Rusia terus mendanai sebagian unit itu.
Pada awal abad ke-20, brigade tersebiut menjadi unit yang paling siap tempur di antara militer Iran, dan menikmati prioritas dalam hal peralatan perang. “Ketika saya bergabung dengan brigade pada tahun 1914, saya menemukan bangunan bagus dengan semua yang dibutuhkan, rumah bagus untuk komandan brigade, dan apartemen yang layak untuk instruktur Rusia, dilengkapi dengan baik dan dengan segala fasilitasnya,” kenang Kapten Junior Leonid Vysotsky, yang sempat dikirim ke Iran sebagai instruktur kavaleri.
Sebuah korps kadet bahkan didirikan di bawah brigade, di mana pelatihan dilakukan terutama di Rusia. Setelah menyelesaikan pelatihan mereka, para kadet–yang dibesarkan dalam semangat Rusia dan berbicara bahasa Rusia yang baik, terdaftar sebagai perwira.
Kossack Persia – kudeta intelijen Rusia
Menurut jurnalis militer dan sejarawan dinas intelijen Mikhail Boltunov, penyebaran Brigade Cossack di Persia, di bawah kepemimpinan perwira Rusia, adalah salah satu operasi khusus intelijen militer Rusia yang paling sukses pada paruh kedua abad ke-19 (Lihat :Mikhail Boltunov. ‘Undercover. Intelegensi, Sejarah Dinas Rahasia’, Moskow, 2015).
Sebagai pemimpin brigade (1894-1903), Vladimir Kosogovsky dapat mengirim sejumlah besar intelijen strategis, militer, dan ekonomi ke Staf Umum Rusia. Menempati jabatan tinggi, ia fasih dalam segala hal yang berhubungan dengan Iran saat itu.
Kosogovsky dengan cermat menggambarkan rute optimal di mana tentara Rusia dapat maju melalui Iran ke India, yang disebut permata di mahkota Kerajaan Inggris, merinci tempat-tempat yang paling cocok untuk menyeberangi sungai, daerah terbaik untuk memasok pasukan, dll.
Dalam laporannya ke St Petersburg, ia bahkan melaporkan teknologi untuk budidaya ulat sutera dan produksi sutera, dan pembangunan sistem pasokan air dan pembuangan limbah di ibukota Iran.
Akhir yang memalukan
Pada pergantian abad ke-20 dan seterusnya, brigade Kossack Persia membantu membentuk banyak peristiwa penting dalam sejarah Iran, sambil tetap setia pada rezim yang berkuasa. Selama Revolusi Konstitusional Persia tahun 1908, semata-mata berkat brigade itulah Mohammad Ali Shah dapat berpegang teguh pada kekuasaan (dan hidupnya), dan muncul sebagai pemenang dari konflik dengan Majlis.
Pada tahun 1916, sebuah divisi militer dikerahkan untuk menghadapi brigade itu. Mulailah Kossack Persia dalam hitungan mundur. Revolusi 1917 yang terjadi di Rusia kemudian memutuskan semua hubungan mereka dengan Rusia.
Untuk sementara, divisi itu digunakan untuk mencegah Soviet menembus Iran utara. Namun, pada tahun 1921, semua 120 perwira Rusianya diberhentikan, dan divisi itu sendiri dibubarkan. Namun demikian, Kossack Persia yang dilatih oleh spesialis Rusia masih dipandang sebagai elit militer Iran. Personelnya turut membentuk tulang punggung militer yang baru diciptakan negara itu. [rbth]