Wayang Haram, Sudjiwo Tedjo : Sebab Beragama Juga Ada Semesternya
Dia bilang, yang ingin menghapus wayang atau bayangan, hapus dulu bayangannya sendiri.
JERNIH-Seniman, budayawan dan juga mantan wartawan, Agus Hadi Sudjiwo atau Sudjiwo Tedjo, seperti enggan merespon pertanyaan terkait pernyataan Khalid Basalamah yang diduga mengharamkan wayang dan harus dimusnahkan. Sebab banyak sekali permintaan kepadanya untuk mengomentari isi ceramah Khalid tersebut.
Melalui akun Twitter pribadinya Jack Separo Gendeng @sudjiwotedjo, dia menyatakan tak satu pun pertanyaan ditanggapinya.
“Aku buaaaaanyak dimintai tanggapan soal bahwa wayang harus dimusnahkan sebab haram. Tak satu pun kutanggapi. Sebab beragama juga ada semester-semesternya. Orang-orang yang beragamanya semester-semester doktoral, sebaiknya tak menanggapi orang-orang yang beragamanya semester TPB (tingkat pertama bersama),” tulis dia.
Kemudian, sehari berikutnya Tedjo kembali berkicau soal wayang. Dia bilang, yang ingin menghapus wayang atau bayangan, hapus dulu bayangannya sendiri.
“Yg ingin menghapus wayang/bayangan, sila hapus dulu bayangannya sendiri. Awal itu gelap. Lalu mulai tampak segala hal berkat cahaya. Cahaya itulah akal/pengetahuan. Dan setiap cahaya akan menimbulkan bayangan. Itu sebabnya wayang selalu bercerita tgl hal2 non akal/misteri,” kata dia.
“Lukisanku “Pangeling-eling Semar to Pamong Nagari” hitam-putih oil on canvas 90×120 cm2. Semar di antara berbagai rumah ibadah. Tidak nyata. Kalau nyata sudah bukan wayang lagi tp pengetahuan. Bukan bayangan/wayang lagi, tapi cahaya #CryptoSemar,” tulisnya melanjutkan.
Perbincangan tentang wayang yang dinyatakan haram, bermula dari beredarnya tayangan Khalid Basalamah menjawab pertanyaan salah satu jamaahnya tentang taubat dan kesukaannya terhadap wayang. Potongan video tersebut, kemudian viral di media sosial lalu mengundang reaksi keras.[]