Sanus

Cek Suhu untuk Deteksi Covid-19 Masih Perlu?

Hanya memeriksa demam atau suhu tubuh bisa menjadi masalah dalam banyak kasus, terutama pada pasien tanpa gejala.

JERNIH – Demam menjadi salah satu gejala infeksi virus corona. Pada lebih dari 50 persen kasus positif Covid, orang mengalami demam atau kedinginan pada fase awal. Ini adalah salah satu alasan mengapa di tempat-tempat komersial, sistem pemeriksaan suhu telah diberlakukan.

Dengan mendeteksi suhu dapat memverifikasi mereka yang terinfeksi virus dan membatasi dari penyebaran virus. Tetapi hanya memeriksa demam yang bisa menjadi masalah dalam banyak kasus, terutama pada pasien tanpa gejala.

Kenaikan suhu tubuh memang menjadi salah satu gejala khas virus corona. Tapi itu bukan satu-satunya gejala Covid-19. Hidung meler, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan juga merupakan gejala awal yang sulit dideteksi. Hanya memeriksa suhu dan memisahkan orang berdasarkan satu gejala itu dapat menyebabkan rasa aman yang salah. Ini hanya membantu ketika orang tersebut menunjukkan gejala. Mungkin ada beberapa orang yang tidak demam t tapi sama-sama menular.

Demam pada kasus Omicron

Sekarang kita berhadapan dengan varian baru dari virus corona, semakin sulit untuk mendeteksi apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak. Varian Omicron menyebabkan gejala seperti flu biasa, yang ringan. Selain itu, demam bahkan bukan gejala awal dari omicron.

Sesuai penelitian yang berbasis di Inggris, pilek, sakit kepala, kelelahan dan bersin adalah beberapa gejala awal yang umum dari varian mutan. Dari semua, 73 persen orang yang terinfeksi varian omicron mengalami pilek. 68 persen mengalami sakit kepala, 64 persen mengalami kelelahan, dan 60 persen mengalami masalah bersin. Yang paling penting, gejalanya sama untuk orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.

​Akurasi tidak pasti

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keakuratan termometer kulit inframerah setara dengan termometer digital. Namun tidak dapat disangkal bahwa selalu ada kemungkinan kesalahan. Sebuah penelitian di Brasil menunjukkan ketimbang pemeriksaan termometer inframerah, tes usap dan mengecek penciuman jauh lebih membantu mendeteksi Covid-19. Selama penelitian, para peneliti menemukan bahwa pemeriksaan suhu gagal mendeteksi infeksi Covid-19 dalam banyak kasus.

Bagaimana Anda bisa menjaga diri Anda tetap aman?

Kita berada di tengah pandemi, dan tidak ada yang tahu berapa lama kita harus menghadapinya. Memeriksa suhu hanyalah salah satu cara untuk memastikan bahwa virus tidak menyebar ke kelompok orang yang lebih besar. Hanya saja cara ini tidak 100 persen akurat.

Jadi setiap individu harus bertindak secara bertanggung jawab dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi. Jika Anda telah melakukan kontak dengan siapa pun yang dites positif atau Anda memiliki gejala apa pun, isolasi diri Anda. Selain itu, cuci tangan secara teratur, pakai masker setiap saat dan jaga jarak 6 kaki dari orang lain untuk menghindari tertular virus. [TimesofIndia]

Back to top button