Kapan Nyamuk Penyebab DBD Menggigit?
Pada pagi hari nyamuk DBD paling aktif menggigit dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.
JERNIH-Salah satu penyakit yang mendapat perhatian pemerintah saat musim hujan adalah penyakit demam berdarah yang biasa disebut DBD. Penyakit ini ditularkan nyamuk yang membawa virus dengue. Nyamuk DBD dikenal sebagai nyamuk yang menyukai air tergenang jernih tempat ia melakukan perkembangbiakan.
Nyamuk demam berdarah bersifat antropofilik, yakni lebih memilih mengisap darah manusia dan bersifat multiple feeding dimana nyamuk akan menghisap darah secara berulang berkali-kali untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang.
Karena multiple feeding atau berkali-kali menghisap darah tersebut meningkatkan risiko penularan DBD terutama di wilayah perumahan yang penduduknya lebih padat. Satu nyamuk pembawa virus dalam satu jangka waktu menggigit akan mampu menularkan virus tersebut kepada lebih dari satu orang.
Ciri khas nyamuk DBD adalah ukurannya yang kecil, berwarna hitam dengan loreng / belang disekujur tubuhnya. Nyamuk DBD memiliki daya jangkau penularan yang cukup jauh sebab ia memiliki kemampuan terbang setinggi 100 meter dan jauh 400 meter,
Satu hal yang penting diketahui dari nyamuk DBD ini adalah sifat khas nyamuk demam berdarah yakni waktu menggigitnya. Sebab nyamuk DBD aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Pada pagi hari nyamuk DBD paling aktif menggigit dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Sasaran gigitannya adalah bagian belakang tubuh hingga pergelangan kaki dan siku.
Dengan mengenal waktu nyamuk DBD menggigit, maka kita dapat menganisipasi dengan mengoleskan losion antinyamuk di permukaan kulit.
Nyamuk DBD juga memiliki ciri khas lain yakni bekas gigitannya seringkali tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal bahkan terkadang korban tidak sadar saat terkena gigitannya.
Di Indonesia sendiri, virus dengue ditularkan dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai pembawa virus primer (utama) dan Aedes albopictus sebagai pembawa virus sekunder. (tvl)