Sanus

Varian Delmicron Masih Belum Ada Keterangan Resmi dari WHO

WHO sampai sejauh ini memberikan penamaan SARS-CoV-2 dan mutasi yang baru berdasarkan penamaan dari abjad Yunani. Tidak ada keterangan resmi mengenai Delmicron.

JERNIH – Varian Delmicron menyeruak di saat munculnya kekhawatiran terhadap Omicron dan Delta. Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai penamaan varian Delmicron.

“WHO sampai sejauh ini memberikan penamaan SARS-CoV-2 dan mutasi yang baru berdasarkan penamaan dari abjad Yunani. Tidak ada keterangan resmi mengenai Delmicron,” ujar dr Reisa Broto Asmor, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Sebelumnya mengutip TimesofIndia, para ahli percaya bahwa jenis terbaru Delmicron sebenarnya yang bertanggung jawab atas tsunami Covid di Amerika Serikat dan Eropa. Padahal para ahli saat ini masih berjuang untuk memahami sifat varian baru Omicron ini untuk menyusun strategi pencegahan.

Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha, Beta dan lainnya. Ini adalah kombinasi dari dua strain yang ada yakni Delta dan Omicron. Ini adalah varian ganda dari Covid-19 yang menyebar dengan cepat di Barat.

Karena Delmicron menggabungkan versi Delta dan Omicron dari coronavirus, dianggap sangat menular dan kuat untuk menyebabkan gejala yang parah. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan terperinci tentang sifatnya.

Sejauh ini gejalanya, sebagai kombinasi dari Delta dan Omicron, infeksi Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan varian induknya. Tanda-tanda umum meliputi:

  • Suhu tinggi
  • Batuk terus-menerus
  • Kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa
  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan.

Reisa kembali menambahkan, sejauh ini penamaan mutasi SARS-CoV-2 berasal dari abjad Yunani. Menurut Reisa, varian Omicron merupakan mutasi COVID-19 yang saling berhubungan dengan varian sebelumnya, yaitu Delta. Begitu pula dengan Delta yang berhubungan dengan varian Alpha.

Meski demikian, Reisa mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati sebab virus COVID-19 mudah bermutasi. Sehingga dalam pencegahannya jangan sampai lengah dan melonggarkan protokol kesehatan. Selain itu, katanya, masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi mengenai Delmicron, sebelum menyebarkannya.

“Delmicron harus dicek dulu informasinya, benar atau tidak. Banyak sumber pemerintah yang dapat digunakan untuk mengecek, seperti kemenkes.go.id dan covid19.go.id,” ujar Reisa.

Dengan adanya varian baru COVID-19 yang mulai muncul, Reisa mengimbau masyarakat untuk tidak stres berlebihan, namun tetap waspada terhadap penyebarannya. Selain itu, masyarakat diimbau melakukan cara pencegahan paling optimal, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan yang konsisten dan disiplin. [*]

Back to top button