Awal Mula Keberadaan Bahasa
Perlu dicatat bahwa kata “Nimrod” adalah sebuah julukan bagi penguasa di Babilon yang digunakan dalam Torah dan Al-Quran. Julukan serupa berlaku bagi kata “Fir’aun” untuk penguasa di Mesir. Karenanya nama Nimrod kerap muncul dalam berbagai rentang waktu. Misalnya tokoh Nimrod lainnya yang sezaman dengan Ibrahim AS.
Oleh : Zaenal Muttaqqin*
JERNIH–Cerita tentang “Menara Babel” merupakan kisah biblikal dalam agama Yahudi dan Nasrani. Dalam Islam, cerita ini dianggap sebagai kisah Israiliyat yang diterima kalangan ulama. Berikut kisahnya yang terdapat dalam Genesis 11:1-9.
***
[1] Seluruh bumi [pasca Banjir Nuh] bahasanya satu dan kosakatanya seragam.
[2] Maka terjadilah! Saat manusia melakukan perjalanan dari Timur, mereka menemukan dataran/lembah di tanah Sinar dan menetap di sana.
[3] Lalu mereka berkata satu sama lain, “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya dengan sempurna,” kemudian batu bata itu ditumpuk menjadi dinding dengan tanah liat sebagai semennya.
[4] Kemudian mereka berkata, “Marilah membangun sebuah kota untuk kita huni serta sebuah menara yang puncaknya mencapai langit, dan dengannya kita menorehkan nama supaya kita tidak tercerai-berai di atas muka bumi.”
[5] Dan Tuhan memperhatikan kota dan menara yang didirikan oleh anak manusia.
[6] Lalu Dia berfirman: “Saksikanlah, mereka adalah satu bangsa dan satu bahasa, dan sekarang inilah yang mereka lakukan; dapatkah yang mereka perbuat dapat mengukuhkan mereka sebagaimana yang mereka rencanakan?”
[7] “Saksikanlah, kita akan turun dan mengacaukan bahasa mereka sehingga mereka tidak saling mengerti bahasa satu sama lain.”
[8] Demikianlah, dari tempat itu Tuhan menyebarkan mereka ke seluruh muka bumi dan membuat mereka berhenti membangun kota tersebut.
[9] Karenanya kota itu dinamakan “Babel”, sebab di tempat itulah Tuhan mengacaukan bahasa dan menserakkannya ke seluruh muka bumi.
* * *
Istilah “babel” dalam bahasa Ibrani memiliki arti “kebingungan” atau “kekacauan”. Mungkin dari kata ini pula lahir istilah “babilon” (Babilonia).
Di dalam Torah (Perjanjian Lama) disebutkan bahwa penguasa Babilon saat itu adalah Nimrod, keturunan Kush, dari garis Ham bin Nuh. Sehingga muncul dugaan bahwa kejadian ini tidak jauh dari era Nuh AS dan sebelum era Hud AS.
Perlu dicatat bahwa kata “Nimrod” adalah sebuah julukan bagi penguasa di Babilon yang digunakan dalam Torah dan Al-Quran. Julukan serupa berlaku bagi kata “Fir’aun” untuk penguasa di Mesir. Karenanya nama Nimrod kerap muncul dalam berbagai rentang waktu. Misalnya tokoh Nimrod lainnya yang sezaman dengan Ibrahim AS.
Dengan terbatasnya data arkeologis dan keterangan biblikal, tidak ada yang bisa menentukan secara pasti kapan peristiwa Menara Babel terjadi. Namun, bila kita melihat sejarah para nabi, ada beberapa hadits dan riwayat yang mengindikasikan kapan peristiwa ini terjadi, salah satunya hadits berikut:
“Wahai Abu Dzar, empat nabi berbahasa Suriyani (Syriac), yaitu Adam, Syits, Nuh, serta Henokh; dan adalah dia yang disebut Idris, orang yang pertama kali menulis dengan pena. Kemudian empat nabi berbahasa Arab, yaitu Hud, Shalih, Syuaib, dan Nabimu (Muhammad), wahai Abu Dzar. Adapun nabi pertama dari Bani Israil [yang berbahasa Ibrani] adalah Musa, dan penutupnya adalah Isa.”
Itu adalah hadits Rasulullah, dapat ditemukan di “Tarikh ar-Rasuul wa-l-Mulk” Imam Thabari, “Hillatul Auliya” Ibnu Na’im, dan “Al-Muntadzham” Ibnu Jauzi.
Beberapa riwayat mengatakan bahwa Bahasa Arab dan Huruf Hijaiyah dibawa oleh Nabi Hud AS. Dalam mitologi lokal di Jazirah Arabia juga ada cerita bahwa Bahasa Arab dibawa oleh seorang raksasa dari Babilonia.
Kedua cerita ini tampaknya mengacu pada peritiwa di Menara Babel ketika Tuhan mengacaukan bahasa dan kemudian manusia terserak di muka bumi. Dari asumsi ini maka kita dapat memperkirakan peristiwa Menara Babel terjadi paling cepat 3500 SM atau lebih tua dari itu. Wallahua’lam. [ ]
*Pecinta buku, seni dan kopi; penggiat pendidikan dan literasi.