Solilokui

Korban Tembakan Perampok

Setelah mengambil uang di bank, paling aman menaruh uang di bawah karpet atau jok sehingga penjahat butuh waktu mendapatkannya. Bukan di dalam satu tas menor di jok depan yang mengundang penjahat sekali ambil sukses.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto.

JERNIH-Beberapa waktu lalu seorang pria (31 th) pengendara mobil Innova tewas menjadi korban perampokan oleh empat penjahat bermotor matic saat berhenti menambalkan ban yang kempes sekeluar ambil duit 300 juta di bank. Tempat kejadian perkara (TKP) di dekat sebuah SPBU di Jln. Daan Mogot km.12.

Korban tewas kena tembak pelipisnya dari jarak satu meter saat berusaha mengagalkan usaha perampok melarikan tasnya yang berisi uang 300 juta. Korban meninggalkan seorang istri dan seorang bayi umur delapan bulan. Tragis. Saya turut berbelasungkawa.

Apa yang bisa dipelajari dari kasus tsb bagi anggota KOMNASTOL dan para pengendara mobil yang lain?

Tidak jelas kronologi kejadian-kejadian yang mendahuluinya, misalnya apa yang terjadi di dalam bank saat ia antri ambil duit; apa ada yang mengamati, apa ban mobilnya sudah bocor sejak parkir di bank; dan lainnya.

Namun dari kejadian tersebut dapat diambil beberapa pelajaran, sebagai berikut;

  1. Kasus itu menjadi bukti berlakunya kesekian kalinya dari petuah sakti INDUSS-KOMNASTOL: Dalam keadaan normal mungkin anda abai/tidak menganggap penting keselamatan dan keamanan tapi ada saatnya bila salah satu atau keduanya tidak hadir maka semua yang anda miliki dan capai bisa hilang atau menjadi tidak berarti apa-apa lagi.
  2. Ingat Konsep Manajemen Risiko ABCDEFGHIA: hati-hati dalam setiap langkah. Pastikan semua bahaya dan risiko diidentifikasi dan diantisipasi.
  3. Waspada saat berada di dalam bank. Apakah ada yang memata-matai dan apakah kasir bank melakukan gesture (gerak-gerik) yang mencurigakan, misalnya SMS atau telpon ke seseorang sebelum atau sesudah melayani anda.
  4. Setelah anda menerima beberapa gepok uang, anda tidak langsung (apalagi buru-buru) keluar bank tapi duduk-duduk dulu sebentar membaca situasi dan dengan calm memecah-mecah gepokan uang ke dalam beberapa bagian untuk disimpan di beberapa tempat terpisah. Tidak menggunakan tas eksklusif tapi kantong kresek hitam biar terkesan barang tidak berharga. Baru keluar bank dengan waspada lihat kanan kiri.
  5. Sebelum mobil jalan periksa dulu tekanan semua ban dan tanah di depan ban apa ada paku atau benda tajamnya.
  6. Menaruh uang tersebut terpencar di beberapa tempat yang tidak kelihatan dari luar atau dari dalam mobil oleh orang asing yang berhasil masuk tidak diundang. Paling aman di bawah karpet atau jok sehingga penjahat butuh waktu mendapatkannya. Bukan di dalam satu tas menor di jok depan yang mengundang penjahat sekali ambil sukses.
  7. Di jalan anda bergerak cepat, hindari macet dan berhenti. Bila perlu masuk tol. Harus waspada apakah ada yang membuntuti. Kalau ada, berhenti di keramaian atau masuk ke kantor polisi atau komplek perumahan yang berpenjagaan satpam.
  8. Sebaiknya mengajak teman atau pengawal saat ambil uang di bank. Atau setidaknya anda mempersenjatai diri sesuai tingkat ancaman yang mungkin akan terjadi. Senjata apa yang cocok, tidak perlu saya tulis di sini.
  9. Setiap org wajib belajar survivalabilitas agar bisa selamat keluar sebagai pemenang untuk semua urusan termasuk yang “to kill or to be killed.” Pelatihan ilmu beladiri plus praktek bisa dan berani menggunakan senjata dipandang perlu.
  10. Itu semua butuh mindset safety-first dan security-first dengan segala konsekuensi turunannya. Butuh komitmen tinggi.

Disarikan dari pengalaman saya membawa gepokan uang keluar masuk bank dan nyetir sendirian. Terima kasih,

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/Kyokushin Karate Instructor; Kyokushin Karateka 4-th Dan/ IKOK Reg. No. 73.236 (1989)/M-TSA Inspirator & Motivator/Road Traffic Observer.

Check Also
Close
Back to top button