Pangeran Kuwait dan Metabolic Matrix
Apa yang mereka lakukan untuk menjadikan makanan siap saji (ultraprocessing food) lebih sehat secara metabolisme adalah dengan berpegang pada tiga prinsip: feed the gut, protect the liver, dan support the brain. Ketiga prinsip ini oleh Dr. Lustig dinamai metabolic matrix, yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu makanan sehat bagi metabolisme tubuh.
Oleh : Zaenal Mutaqqien
JERNIH–Sir Muhammad Jaafar adalah pendiri sekaligus CEO Kuwait-Danish Dairy (KDD), semacam Indofood-nya Kuwait. Gelar “sir” Pangeran Kuwait ini diperolehnya dari Kerajaan Inggris, setelah dianggap berjasa menyuplai makanan bagi Sekutu dalam Perang Teluk.
Pada usia 48 tahun Sir Muhammad didiagnosis menderita diabetes dan juga kelebihan berat badan. Senjata makan tuan. Sir Muhammad memang kerap mengonsumsi makanan cepat saji produksi pabriknya sendiri.
Sir Muhammad lalu melakukan riset kecil melalui internet, dan dia memutuskan untuk menghubungi dua tokoh di bidang metabolic health, yakni Dr. Robert Lustig dan Dr. Jason Fung.
Singkat cerita, dari hasil konsultasi dengan keduanya, diabetes Sir Muhammad pulih dan timbangannya pun turun 45 kg.
Setelah sembuh, Sir Muhammad merenung: jika makanan produksinya bisa membuatnya sakit, lantas apa yang terjadi pada masyarakat?
Maka Sir Muhammad pun menelpon Dr. Lustig. “Saya ingin melibatkanmu dalam sebuah proyek jangka panjang, yakni mengubah produksi KDD menjadi makanan cepat saji yang sehat bagi metabolisme.” Demikian permintaan Sir Muhammad.
Dr. Lustig awalnya berpikir, ini adalah ide gila. Mana mungkin ada makanan cepat saji (ultraprocessed food) yang sehat? Namun, setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, Dr. Lustig akhirnya menyanggupi membantu KDD.
Dr. Lustig lalu memanggil para ahli untuk membantunya di KDD. Mereka adalah Tim Harlan (head of Culinary Medicine di George Washington Univ.), Rachel Gow (UK fatty acid expert), Andreas Kornstadt (data scientist kelahiran Hamburg), Wolfram Alderson (food systems engineer and entrepreneur), dan Robert Lustig sendiri yang merupakan profesor Endokrinologi di Universitas California, San Fransisco, AS.
Kelompok tim ahli ini kemudian mengevaluasi 180 makanan olahan produksi KDD. Semua sampel makanan lalu dikirim ke laboratorium untuk uji analisis physico-chemical. Setelah itu, setiap makanan kemudian di-reenginer dan di-reformulasi supaya lebih sehat, atau lebih tepatnya metabolically healthy.
Apa yang mereka lakukan untuk menjadikan makanan siap saji (ultraprocessing food) lebih sehat secara metabolisme adalah dengan berpegang pada tiga prinsip: feed the gut, protect the liver, dan support the brain. Ketiga prinsip ini oleh Dr. Lustig dinamai metabolic matrix, yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu makanan sehat bagi metabolisme tubuh.
Kata Dr. Lustig: “This process is easily transferrable, and we are sharing this effort and its approaches as a proof-of-concept. The key aim of our work is to not only make ultraprocessed food healthier but to urge other food companies to implement similar analysis and reformulation of their product lines to improve the metabolic health and well-being of consumers worldwide.” [ ]