Solilokui

“Percikan Agama Cinta”: Tak Ada Islam Tanpa Iman, dan Sebaliknya

Islam lebih mengukuhkan manifestasi dan aktualisasi nilai-nilai Iman dalam konteks kehidupan historis-empiris. Islam adalah sebuah prilaku etis-praktis sebagai bukti adanya Iman

JERNIH– Saudaraku,

Ketahuilah. Iman adalah sikap yakin dan taat kepada Tuhan, sang Pencipta sekaligus Pemelihara alam semesta. Iman melahirkan karakter pribadi tangguh, percaya diri, dan tanpa ragu.

Deden Ridwan,jernih.co,mizan,
Deden Ridwan

Islam berarti sikap menerima dan pasrah terhadap kewajiban atau tantangan kehidupan moral-kemanusiaan. Artinya, Islam lebih mengukuhkan manifestasi dan aktualisasi nilai-nilai Iman dalam konteks kehidupan historis-empiris. Islam adalah sebuah prilaku etis-praktis sebagai bukti adanya Iman.

Iman dan Islam tak bisa dipisahkan, bagaikan ikan dan air. Tak ada Islam tanpa Iman. Pun sebaliknya. Namun, keduanya harus terus-menerus diasah dan dipupuk supaya tumbuh bergizi. Jika hubungan keduanya semakin kokoh, akan membawa manusia menuju taqwa: kemampuan mengukur dan menyadari konsekuensi dari setiap tindakan baik atau buruk. Dengan begitu, taqwa berarti melindungi, menyelamatkan diri dari kehancuran. Ibarat pakaian, taqwa adalah pelindung atau penjaga dari terik panas matahari supaya tubuh manusia tidak “hancur” tergores api.

Dengan taqwa, manusia dapat memaksimalkan setiap potensi yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Manusia yang selalu melihat kenyataan itu terjadi dengan cahaya taqwa akan dapat memenuhi amanah Tuhan melalui potensi mereka. Dan, amanah Tuhan yang paling esensial itu adalah memuliakan sesama manusia. Memastikan semesta tetap tersenyum. [Deden Ridwan]

Back to top button