Hati-hati Kalau Selalu Mudah Melakukan Hal Terlarang
Janganlah bakhil, kikir, pelit, sombong dan tak percaya pada kebenaran yang disampaikan agama. InsyaAllah kita selamat dan bahagia.
Oleh: Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi
BERBAHAGIANYA setiap orang yang dimudahkan oleh Allah untuk berbuat baik dan melaksanakan segala sesuatu yang mengantarkan menuju kesejahteraan hidup. Merugilah setiap orang yang dimudahkan Allah menuju kesengsaraan hidup dunia akhirat. Semua kita ingin yang pertama, tapi banyak manusia yang justru memilih jalan yang kedua.
Usai shalat maghrib barusan, mata ini tertuju pada ayat berikut ini: “maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).” (QS. Al-Lail 92: Ayat 10).
Lalu saya membuka beberapa tafsir. Luas sekali bahasan ayat ini. Simpelnya penjelasan adalah bahwa ada orang-orang yang mudah saja melakukan sesuatu yang dilarang Allah, tidak disukai dan tidak diridhoi Allah. Semua ini pada ujungnya akan mengantarkan pada kesengsaraan hakiki. Ini pasti. Ini firman Allah. Janganlah berbahagia saat dipermudah melakukan kemungkaran tanpa diketahui siapapun. Itu adalah awal atau pengantar tercepat menuju kesengsaraan.
Mereka yang merasa mudah dan tanpa bersalah mengakali dan menipu orang lain, waspadalah. Mereka yang dengan mudah serta penuh bangga mengambil hak orang lain, berhati-hatilah. Mereka yang kesana kemari mempersulit orang lain dan menakut-nakuti orang lain, waspadalah. Mereka yang dengan licik mencuri, merampok dan mengkorupsi, berhati-hatilah. Pasti, kemudah yang begini akan mengantarkan pada kesedihan, keperihan dan kesengsaraan hakiki.
Siapakah yang dimudahkan untuk sengsara? Apa saja karakter atau sifat kesehariannya? Ayat ke 8 dan ke 9 pada surat yang sama menjelaskan secara gamblang. Jauhi sifat ini, cepatkah ambil posisi sebaliknya. Bagakmana bunyi ayatnya?
Allah berfirman: “Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),” (QS. Al-Lail 92: Ayat 8)
“serta mendustakan (pahala) yang terbaik,” (QS. Al-Lail 92: Ayat 9)
Janganlah bakhil, kikir, pelit, sombong dan tak percaya pada kebenaran yang disampaikan agama. InsyaAllah kita selamat dan bahagia. Salam, A. Imam Mawardi. [*]
* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya