Jangan Terpesona Dunia, Syukuri yang Allah Berikan
Kita tidak usah terpesona dan terkagum-kagum dengan bertambahnya nikmat dunia karena nikmat yang paling besar justru kalau diberi sesuatu kita jadi makin syukur kepada Allah.
KH Abdullah Gymnastiar
ADA seseorang yang tidak diberi sesuatu, agar tercegah dari perbuatan maksiat. Di kantor diberikan pangkat, jabatan, tapi dengan jabatan itu bertambah kesombongannya, bertambah ujubnya, merasa diri paling pintar, paling berjasa, paling berperan, dan tidak ingat Allah yang memberikan semua.
Kemampuan membuat seseorang merasa dirinya hebat, padahal dengan jabatan itu membuat ibadah jadi lalai, kesibukannya mudah berbuat maksiat, naiknya jabatan bagian dari bencana, dan istidraj.
Jadi kita tidak usah terpesona dan terkagum-kagum dengan bertambahnya uang, bertambahnya penghasilan, bertambahnya aset, bertambahnya popularitas, bertambahnya klien, atau bertambahnya pujian kekaguman orang. Bukan di sana nikmat yang besar, nikmat yang besar itu justru kalau diberi sesuatu kita jadi makin syukur kepada Allah.
Ciri pertama, orang yang syukur ke Allah adalah bagaimana lihat sujudnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam benar-benar tahajud sampai bengkak kakinya, karena syukur maka jika diberi nikmat tambah taatnya, tambah syukurnya, tambah dermawannya, dan tambah tawadhunya.
Sebaliknya, kalau kita diberikan kesusahan dan kesulitan, tetapi di sana membuat kita semakin tobat, semakin banyak minta ampun ke Allah, makin jauh dari maksiat, kesulitan itu bagian dari Karunia, salah satu ciri orang yang disukai Allah itu dimudahkan untuk taat, walaupun dia tidak begitu Ingin.
Ciri yang kedua, orang yang disukai Allah itu walaupun ingin maksiat dipersulit, gagal terus, seperti orang nyebutnya jomblo, padahal boleh jadi itu perlindungan dari Allah supaya tidak tergelincir maksiat pacaran, nanti pada waktunya Allah pasti memberikan jodohnya, tidak ada yang menghalangi kalau Allah mau memberi.
Jika Allah memberi kebaikan kepada seorang hambanya, pasti ketemu tidak ada yang bisa mencegah, menolak, menghalangi, mengurangi dan melambatkan. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi jadi. Ciri yang ketiga, kalau Allah suka kepada hamba dibuatlah hamba ini selalu memerlukan pertolongan Allah.
Jadi, selalu mau doa minta ke Allah dan sering dzikrullah. Kalau ingin tahu orang yang banyak Dzikrullah, maka ciri yang pertama adalah cepat mengembalikan urusan apapun ke Allah. Kedua, sering mengingat Allah dalam segala keadaan. Ketiga, selalu mengharapkan Pertolongan Allah dalam segala urusan. Keempat, yakin dengan segala janji jaminan Allah. Kalau orang diberi empat ini sudah nikmat luar biasa.