Spiritus

Lelahnya Hidup Mencari Kebahagiaan Semu

Manusia sangat ingin hidup bahagia, baik yang tua atau muda, Islam atau tidak Islam semuanya pasti ingin bahagia. Tapi sebagian besar tidak tahu bahagia itu di mana dan bagaimana.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

SETIAP kejadian tidak ada yang kebetulan. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Setiap kejadian akan membawa manfaat bagi orang yang beriman.

Setiap hari kita dihujani dengan berita, dan tidak ada berita itu kecuali pasti ada hikmahnya. Yang sekarang sedang heboh di antara kehebohan lainnya adalah tentang kemewahan. Yang asalnya kaya, punya moge (motor gede) sekarang akan dijual katanya. Yang asalnya pakai jam tangan mahal, pakai cincin, gelang mewah, disembunyikan dan jadi menderita.

Sebetulnya secara sederhana manusia itu sangat ingin hidup bahagia, baik yang tua atau muda, Islam atau tidak Islam semuanya pasti ingin bahagia. Tapi sebagian besar tidak tahu bahagia itu di mana dan bagaimana.

Ada yang menyangka bahwa bahagia itu dengan harta, sehingga dia habis-habisan mencari harta tidak peduli halal atau haram. Ada juga yang menganggap bahagia datang dari jabatan yang tinggi dan juga popularitas, sampai sibuk kasak-kusuk, sibuk bikin konten agar viral. Ada juga yang memuaskan nafsu dengan berzina, selingkuh, maksiat. Apakah pasti bahagia? Tidak.

Bahagia itu pintunya sudah Alloh Ta’ala sampaikan dalam Al Quran Surat An Nahl ayat 97, yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Namanya bahagia itu adalah hayyatan thoyyibah atau kehidupan yang baik. Bagaimana orang yang hayyatan thoyyibah itu? Hatinya itu tentram, nyaman, adem dalam segala keadaan. Dalam lapang atau sempit, punya uang atau tidak punya uang, sehat atau sakit, dipuji atau dicaci dia akan tetap teguh.

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Yuk kita jadi orang bahagia yang sesungguhnya. Kaitkan selalu kebahagiaan kita itu adalah ketika terus dalam ketaatan kepada Alloh Ta’ala. Jadi insya Allah dalam keadaan apapun kita akan terus dalam kondisi yang tenang, tidak risau. Wallahu a’lam bishowab. [Daarut Tauhiid]

Back to top button