Spiritus

Spirit Al-‘Aliyy, Berani Bermimpi

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar

PARA tokoh besar, khususnya dari kalangan orang-orang saleh, sesungguhnya adalah bintang-bintang peradaban yang telah berhasil menjadikan Asma’ Allah Al-Aliyy sebagai spirit dalam hidupnya. Dengan segala kesulitannya, mereka mampu meraih ketinggian derajat dalam kapasitasnya sebagai seorang hamba dari Zat Yang Maha Tinggi, Zat Yang Maha Kuasa untuk meninggikan derajat hamba-hamba yang dikehendakinya.

KH Abdullah Gymnastiar

Salah seorang tokoh besar yang kehidupannya telah menginspirasi manusia dari zaman ke zaman, dari satu generasi ke genarasi, yang dapat kita contoh adalah “Khulafaur Rasyidin Kelima”, yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Berikut sepenggal kisah hidupnya yang dapat menyemangati kita untuk meraih ketinggian derajat di sisi-Nya.

Raja’ bin Hayat (seorang menteri Umar bin Abdul Aziz yang ikhlas) bercerita, “Saya pernah bersama Umar bin Abdul Aziz ketika beliau menjadi penguasa Madinah. Beliau mengutus saya untuk membelikan pakaian untuknya. Lantas saya membelikan pakaian untuknya seharga lima ratus dirham, sebuah harga yang sangat mahal. Ketika beliau melihatnya, lantas beliau berkomentar, ‘Ini bagus, tapi sayang harganya murah?

Ketika beliau telah menjadi khalifah, beliau pernah mengutusku untuk membelikan pakaian untuknya. Lalu saya membelikan pakaian untuknya seharga lima dirham. Ketika beliau melihat pakaian tersebut, beliau berkomentar. “Ini bagus, hanya saja mahal harganya?

Raja’ melanjutkan kisahnya, “Ketika mendengar perkataan tersebut, saya pun langsung menangis.

Lantas Umar bertanya, “Apa yang membuatmu menangis, hai Raja?’

Saya menjawab, “Saya teringat pakaianmu beberapa tahun yang lalu dan komentarmu mengenai pakaian tersebut?

Kemudian Khalifah mengungkap rahasia hal tersebut kepada Raja bin Hayat. Beliau berkata, “Wahai Raja, sungguh diriku mempunyai jiwa ambisius. Jika telah berhasil merealisasikan sesuatu pastilah aku ingin sesuatu yang di atasnya lagi. Aku mempunyai hasrat untuk menikahi putri pamanku, Fathimah binti Abdul Malik. Aku pun berhasil menikahinya. Kemudian diriku ingin memegang kepemimpinan, aku pun berhasil memegang kekuasaan. Kemudian diriku ingin memegang khilafah, aku pun berhasil menjadi khalifah. Dan sekarang wahai Raja”, aku ingin mendapat surga, maka aku sangat berharap termasuk salah seorang ahli surga.”

Pada kesempatan lain, Umar bin Abdul Aziz mendengar kabar bahwa salah seorang putranya membuat cincin dan memasang batu mata cincin seharga seribu dirham. Lantas dia menulis surat kepada putranya tersebut, “Aku dengar bahwa engkau membeli batu cincin untuk cincinmu seharga seribu dirham. Maka, juallah lalu uangnya gunakan untuk membuat kenyang seribu orang yang kelaparan. Buatlah cincin dari besi serta tuliskan di atasnya, “Semoga Allah merahmati orang yang menyadari posisi dirinya sendiri (Dikutip dari Hiburan Orang-orang Saleh, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah).

* Sumber: Buku Asmaul Husna untuk Hidup Penuh Makna

Back to top button