Dipati Ukur
-
POTPOURRI
Ukur
Belum lagi kaki Ukur menyentuh tanah, Ki Sutapura sudah menusukkan kerisnya ke arah Ukur. Jelas, ia berharap keris bereluk tujuh…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Satu langkah, lalu si Pilon berhenti menunggu situasi. Tak ada apa pun terjadi. Kini giliran kaki lainnya ia geser. Badannya…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Malam seolah mati ketika Ki Blontang duduk menekur merapal aji. Tak ada bunyi kodok, salak anjing di kejauhan atau pun…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Di Sindangkasih memang terdapat pemandian jernih segar yang konon sering didatangi Prabu Siliwangi dan Sunan Talaga Manggung di masa lalu.…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
“Perang yang bermula ketika Ramanda Prabu Geusan Ulun tak bisa mengusir Ibunda Ratu Harisbaya yang menyelinap ke dalam tendanya di…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Seolah bocah menikmati es batok bergula nira, Lodaya menjulurkan lidahnya panjang-panjang, menjilati darah dan otak itu dengan nikmat. Makhluk belang…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Ingin rasanya ia beradu kekuatan mata dengan raja Mataram itu. Tak cukup banyak rasa hormat yang membuatnya bisa menghargai raja…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
“Kalau Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi mewariskan Binokasih Sanghyang Pake sebelum ngahiang atau moksa, artinya Sri Baduga menghendaki Sumedang Larang…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Tetapi di sini, di tanah Jawa tempat kekuasaan besar bertahta dan mencengkeram seantero wilayah tetangganya, kematian dengan cara-cara keji itu…
Read More » -
POTPOURRI
Ukur
Itulah yang membuat Si Weregu kian lama makin menghitam. Darah hitam ayam cemani yang dihisapnyalah yang membuatnya demikian. Konon, saat…
Read More »