Jokowi
-
Solilokui
Politik yang Terasing
Wacana tentang “presiden pembohong”, misalnya, muncul bukan sekadar sebagai ujaran kebencian, tetapi sebagai refleksi dari ketidakpuasan masyarakat terhadap inkonsistensi pernyataan…
Read More » -
Solilokui
Ancaman Tanduk Banteng
Dalam seluruh episode Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pilkada, PDIP merasa dikhianati oleh (aparat) negara. Subyektivitas ini semakin kuat manakala…
Read More » -
Solilokui
Pujian Penebas Leher
Jika penelitian Naomi Grant, guru besar psikologi Mount Royal University, Kanada, menunjukkan 79 persen penerima pujian akan suka rela memberikan…
Read More » -
Solilokui
Gema Suara “Adili Jokowi”
Fenomena munculnya tulisan-tulisan dinding “Adili Jokowi” kali ini tentu tidak terjadi dalam ruang hampa. Seruan untuk mengadili Jokowi bukanlah sekadar…
Read More » -
Solilokui
IKN dan Kisah Baju Baru Kaisar
Seperti halnya para petinggi kerajaan dalam kisah “The Emperor’s New Clothes” HC Andersen yang takut dianggap bodoh, banyak pihak tidak…
Read More » -
Solilokui
Maaf Saja tak Cukup
Dari situ, karpet merah digelar untuk kepentingan segelintir orang, sementara janji-janji reformasi tinggal sekadar kenangan. Ambisinya tak terbendung, dan merasa…
Read More » -
Solilokui
Warisan Ekonomi Jokowi: Segunung Utang dan Kelemahan Daya Beli
Akibat salah urus. PM Islandia, Geir Haarde, menjadi pemimpin pertama di dunia yang secara formal diadili karena tanggung jawabnya dalam…
Read More » -
Solilokui
Bolehkah Presiden Jokowi Absen dalam Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden?
Jika Jokowi tidak hadir dalam pelantikan Prabowo, situasi ini akan mencatat preseden baru dalam sejarah modern Indonesia. Meski tidak ada…
Read More » -
Solilokui
Mewujudkan Pembangunan yang Lebih Adil dan Inklusif: Analisis Terhadap Empat Poin Jokowi di Forum Tingkat Tinggi di Bali, September 2024
Pernyataan bahwa Indonesia dapat mempercepat pencapaian SDGs global dengan menjadi “jembatan” juga mengandung logical fallacy jenis False Cause. Hanya karena…
Read More » -
Solilokui
Kekuatan Mitos
Keyakinan terhadap Pancasila bisa ditumbuhkan dengan memperluas ruang-ruang perjumpaan, wahana tempat emosi kolektif dikuatkan dengan berbagai upacara, ritual, simbol, nyanyian,…
Read More »