peradaban
-
Solilokui
Klakson dan Perbiadaban*
“Mengapa Bapak membentak saya?” “Karena Bapak mengklakson saya tanpa tujuan yang jelas.” “Tapi nggak usah membentak.” “Kalau sepeda saya punya…
Read More » -
Solilokui
Budaya Literasi
Menumbuhkan kapabilitas literasi secara fungsional merupakan prasyarat kunci untuk mengembangkan kehidupan politik dan ekonomi yang sehat dan maju. Penguatan demokrasi…
Read More » -
Solilokui
Politik Beradab
Orang-orang Athena menyebut mereka yang tidak memiliki komitmen dan kecerdasan untuk terlibat dalam urusan publik sebagai idiotes. Dari sanalah asal…
Read More » -
Solilokui
Pendidikan yang Berkebudayaan
Kreativitas, imaginasi, intuisi, emosi, etika menjadi fokus perhatian. Mesin memang bagus dalam simulasi, namun tidak dalam proses “menjadi”. Teknologi merepresentasikan…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Hidup: Menanam Kebaikan di Setiap Langkah dan Ruang
Aku ingin menghiasi tanah dengan pernak-pernik kisah yang bersemi tiada henti. Lahir, mati, datang, pergi. Patah tumbuh hilang berganti. Begitu…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Yang Luput dari Omnibus Law
UU ini merupakan reduksi besar-besaran dari aturan-aturan yang dipadatkan di bawah payung Omnibus Law. Terjadi penyempitan, penyederhanaan, dan pemiskinan makna…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Inilah Saatnya Presiden Memanggil Bangsa
Semua tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Dibutuhkan sebuah direksi atau seorang dirigen besar yang akan mengarahkan semua itu ke satu…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta” : Pendidikan, Bekal Dunia, Pembela di Akhirat
Tersekap, dalam istilah agama, hubbud dunya. Berlomba-lomba mengumpulkan kepeng dalam kedunguan. JERNIH–Saudaraku, Dia sosok perempuan desa. Bersahaja. Sebut saja namanya:…
Read More »