peradaban
-
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Kita Tidak Hidup Untuk Menentang Sunatullah
Pesan Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi SAW membawanya untuk menjunjung tinggi segala bentuk keragaman dan menjadikannya sebagai pokok-etis dan pedoman…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Seberapa Berani Presiden Jokowi?
Di antara mereka, baik pendatang baru atau sisa dari orde sebelumnya, bahkan mencoba untuk mencari keuntungan dari kenyataan belakangan ini. …
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Mari Kreatif untuk Menafsir Ulang Demokrasi
Kalau pun kita menggunakan istilah demokrasi, kita boleh memberikan tafsir bebas. Tidak ada rambu-rambu, tidak ada lembaga atau otoritas yang…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Masa Lalu Jangan Dijadikan Hantu
Kita kembalikan saja ke situ. Kembali kita pulang, back to. Mundur satu dua langkah untuk maju 100-200 langkah JERNIH—“Seperti sering…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Pemerintah Kita Miskin Gagasan Baru
Link Youtube: https://youtu.be/sb4i6dX38oo Presiden Jokowi tidak memanfaatkan secara maksimal kesempatan keduanya untuk merealisasi tujuan-tujuan berbangsa dan bernegara, termasuk tujuan “berkepribadian…
Read More » -
Solilokui
Kerancuan Berpikir Konsep Pluralisme, Perenialisme dan Kesatuan Transendensi Agama-agama
Sebenarnya, teori KTAA, bahwa semua agama menuju Tuhan yang sama, atau ibaratnya, semua sungai akan mengalir ke Laut yang sama,…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Matinya Kebudayaan dan Tanggung Jawab Korporasi
Ketika saya mengatakan ‘terjadi asasinasi kebudayaan’ atau ‘kebudayaan mengalami sakaratul maut’, itu memang benar-benar terjadi dan nyata. Terbukti, bukan hanya…
Read More » -
Solilokui
“Kopi Panas Radhar Panca Dahana”: Sengkarut Pendidikan Kebudayaan
Pendidikan kita, tak lagi membudayakan JERNIH– Kebudayaan kini dikerdilkan sebagai program teknis yang over pragmatis bahkan oportunis. Tidak memiliki orientasi…
Read More »