Cegah Covid, Wilayah Utara Australia Akan Ditutup Hingga 2022
Kebijakan itu merupakan salah satu upaya menjaga populasi suku Aborigin
JAKARTA-Pihak berwenang Wilayah Utara Australia akan menutup wilayah itu bagi pengunjung selama 18 bulan atau hingga 2022. Hal itu ditempuh untuk melindungi penduduk dari penyebaran virus corona.
Informasi tersebut disampaikan pihak berwenang setempat, pada Selasa (11/8/2020)
Wilayah Utara Australia berpenduduk 250 ribu orang dimana 30 persen di antaranya adalah suku Aborigin, sebagaimana dilansir AFP.
“Kami akan mengendalikan perbatasan secara ketat setidaknya selama 18 bulan ke depan,” kata Ketua Menteri Northern Territory, Michael Gunner kepada lembaga penyiaran publik, ABC.
“Inilah yang menurut saya perlu dilakukan untuk memastikan beberapa orang yang paling rentan di dunia tetap aman,” kata Gunner menambahkan.
Otorita setempat sangat memikirkan penduduk asli Australia yang dinilai lebih berisiko terhadap penyakit seperti Covid-19 karena faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi akses ke perawatan medis dan kesehatan.
Sementara kelompok Aborigin juga khawatir virus tersebut menulari komunitas mereka terutama jika virus itu menyebar pada komunitas adat terpencil di mana layanan perawatan kesehatan masih terbatas.
Hingga kini wilayah Utara merupakan wilayah dengan sedikit kasus virus corona serta tidak ada kematian sejak awal pandemi.
Saat ini Australia mencatat hampir 22 ribu kasus dan 332 kematian akibat Covid-19. Negara itu juga menutup perbatasan internasionalnya tanpa batas waktu yang ditentukan.
Kebijakan lockdown di beberapa wilayah di Australia menimbulkan frustasi pada sebagian orang.
Di Melbourne, beberapa waktu lalu, Polisi Australia menangkap dua orang pria berusia 40-an yang dicurigai merencanakan aksi protes pemberlakuan lockdown virus corona di Melbourne.
Dari ponsel dan komputer milik kedua pria itu ditemukan rencana protes pada Minggu (9/82020), terhadap kebijakan lockdown di pusat kota Melbourne dengan melibatkan ratusan orang.
Pihak berwenang mengatakan rencana untuk menggelar protes anti-lockdown disebut bisa membahayakan nyawa. (tvl)