Uncategorized

Zlatan Ibrahimovic: Dulu Dipuja, Kini Dicerca

Stockholm — Sampai dua bulan lalu, Zlatan Ibrahimovic adalah idola dan legenda hidup sepakbola Swedia. Kemarin, Ibra — panggilan akrab mantan striker timnas Swedia itu — menjadi figur paling dibenci.

Di Malmo, tempat kelahirannya, fans sepakbola lokal membakar dan merusak patung Ibra yang dibuat dua bulan lalu. Di Stockholm, rumah sang bintang menjadi sasaran serangan vandalis. Ada kata ‘Yudas’ tertulis di gerbang rumahnya.

Ibra, Kamis 28 November 2019, mengajukan komplain atas kejahatan rasial ke polisi. Aparat keamanan segera melakuan penyelidikan, tapi belum menangkap sejumlah pelaku.

Pers Swedia mengarahkan telunjuk ke pendukung Malmo FF, klub tempat Ibra memulai karier profesionalnya, sebagai pelaku penyerangan. Fans Malmo marah atas keputusan Ibra membeli Hammarby, pesaing abadi Malmo di Liga Swedia.

Fans Malmo FF tersebar di sejumlah kota di Swedia. Di Malmo, fans yang marah tidak hanya membakar dan merusak patung Ibra, tapi juga menulis kata-kata Cigani Do. Cigani adalah sebutan lain untuk Gypsie — etnis nomaden di Eropa. Do, dalam Bahasa Swedia, berarti mati.

Ibra lahir di Malmo dari rahim wanita Kroasia yang menikah dengan lelaki Bosnia. Ibra adalah produk Malmo. Ia meninggalkan klub itu saat remaja, dan bergabung dengan Ajax.

Setelah meninggalkan Los Angeles Galaxy di Liga Sepakbola AS (MLS), Ibra pensiun dan kembali ke Swedia. Ia membeli 25 persen saham Hammarby, klub yang berbasis di Stockholm, dan memicu kemarahan fans Malmo.

“Dia membelakangi kami, klub yang membentuknya,” ujar Kaveh Hosseinpour, wakil presiden pendukung Malmo FF, kepada TV4.

Sebanyak 7.000 pendukung Malmo menanda-tangani petisi online, agar patung Ibra dicabut dari Malmo. “Bagaimana dia bisa melakukan semua ini kepada kami. Ini bukan soal uang,” kata Hosseinpour.

Ibra, mantan striker Juventus, Barcelona, Paris St Germain, dan Manchester United, kini menjadi figur paling dibenci di tanah kelahirannya.

Back to top button